Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
15 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
10 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

Waspadalah Bila Merasa Nyeri di Dada, Bisa Gejala Serangan Jantung

Waspadalah Bila Merasa Nyeri di Dada, Bisa Gejala Serangan Jantung
Ilustrasi nyeri di dada. (detikhealth)
Sabtu, 10 Agustus 2019 08:04 WIB
JAKARTA - Jangan dianggap sepele bila merasakan nyeri di bagian dada, meskipun yerinya tidak lama. Sebab, mungkin saja rasa nyeri tersebut merupakan gejala serangan.

''Ciri pertama dari serangan jantung adalah nyeri dada,'' terang spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari RS Pusat Pertamina dr Hengkie F Lasanudin SpJP(K) FIHA dalam sosialisasi layanan kegawatdaruratan jantung RS Pusat Pertamina #24jamsiaga, di Jakarta, seperti dikutip dari republika.co.id.

Dijelaskan Hengki, nyeri dada pada serangan jantung memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan nyeri dada yang disebabkan faktor lain. Nyeri dada akibat serangan jantung berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu singkat tetapi juga tidak terlalu lama. Hengkie mengatakan nyeri dada yang sangat singkat kemungkinan hanya berasal dari dinding dada.

Selain itu, nyeri dada akibat serangan jantung bersifat menyebar. Dengan kata lain, sumber kemunculan nyeri tidak bisa ditunjuk dengan jari. Sedangkan sumber nyeri yang berasal dari dinding dada bisa ditunjuk dengan jari.

Meski tidak bisa ditunjuk dengan jari, nyeri dada akibat serangan jatung biasanya terjadi di bagian kiri atas atau tengah dada. Pada beberapa kasus, nyeri muncul di sisi bawah dada sehingga kerap disangka sebagai nyeri lambung.

Selain itu, nyeri dada akibat serangan jantung akan terpicu oleh aktivitas fisik seperti olahraga, naik tangga, atau jalan kaki. Aktivitas fisik seperti ini dapat membuat orang yang mengalami serangan jantung terlihat semakin sakit.

''Dengan mengetahui ketiga hal ini bisa membantu kita, apakah ini perlu khawatir atau masih bisa tenang,'' jelas Hengkie.

Nyeri dada pada serangan jantung juga biasanya menjalar ke area tubuh bagian atas, seperti ke lengan, punggung, bahu, dan bahkan ke rahang. Akan tetapi, rasa nyeri tidak akan menjalar ke area tubuh bawah seperti kaki, misalnya.

Rasa nyeri yang timbul pada dada ketika serangan jantung juga cukup khas. Hengkie mencontohkan, pasien yang terkena serangan jantung saat sedang berbaring bisa merasa area dadanya seperti diduduki oleh anak kecil sehingga terasa seperti ditekan dan berat.

''Masyarakat awam menyebutnya angin duduk,'' ujar Hengkie.

Selain nyeri dada, serangan jantung juga bisa disertai dengan gejala tambahan lain. Beberapa gejala tambahan tersebut adalah sesak napas, keringat dingin, mual atau muntah.

Seseorang yang dicurigai mengalami serangan jantung segera dibawa ke klinik atau rumah sakit terdekat. Hal ini penting untuk dilakukan karena serangan jantung berpacu dengan waktu. Semakin lama waktu yang terbuang, semakin banyak otot jantung pasien yang mengalami kerusakan. ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/