Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
22 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
17 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
17 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
22 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
11 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23

MUI Jatim Larang Muslim Ucapkan Selamat Natal, Kecuali Wapres Ma'ruf Amin, Ini Alasannya

MUI Jatim Larang Muslim Ucapkan Selamat Natal, Kecuali Wapres Maruf Amin, Ini Alasannya
Pengurus MUI Jawa Timur. (detik.com)
Rabu, 25 Desember 2019 06:58 WIB
SURABAYA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengimbau umat Islam (Muslim) tidak mengucapkan selamat Hari Raya Natal kepada umat Nasrani, kecuali Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

Dikutip dari detik.com, Sekretaris MUI Jatim Moch Yunus mengatakan, Ma'ruf Amin mendapat pengecualian karena merupakan seorang pemimpin.

''Nah kalau urusan itu, mungkin pak Wapres punya pertimbangan sebagai pemimpin negara,'' ujar Yunus kepada wartawan pada Jumat (20/12/2019) di Surabaya.

Yunus mengatakan tidak mengucapkan selamat Natal bukanlah tindakan intoleransi. Hal ini lebih berkaitan dengan akidah Islam yang harus tetap dijaga.

Yunus juga menyarankan pengucapan Selamat Hari Natal bisa juga diwakilkan oleh pemimpin.

''Toleransi itu adalah saling menghormati dan saling setuju terhadap perbedaan beragama, jika toleransi itu dipahami dengan baik, maka tidak boleh ada orang muslim kemudian dipaksa menggunakan atribut keagamaan non muslim. Contohnya ada anak berjilbab dan harus memakai topi Sinterklas. Apakah itu termasuk toleran? tentu itu keliru,'' papar Yunus.

''Toleransi itu setuju dan disepakati dalam perbedaan masing-masing agama. Sehingga ketika orang tidak mengucapkan selamat hari Natal, tidak menggunakan atribut perayaan mereka, itu bukan dimaksud intoleran,'' imbuh Yunus.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/