Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
19 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional

Mendikbud Miliki Tiga Kiat Antisipasi Pornografi pada Anak

Rabu, 19 September 2012 07:25 WIB
Penulis: Wawan
JAKARTA, GORIAU.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengaku memiliki tiga kiat untuk mengantisipasi penyebaran pornografi pada anak-anak.


''Ada tiga kiat yaitu batasi sumber, pola pikirnya, dan aktivitasnya. Pertama, membatasi sumber. Sumber-sumber pornografi itu dibatasi,'' kata Mendikbud di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/9/2012).


Yang kedua, kata dia, adalah menekankan pada anak-anak tentang pentingnya menghindari sumber-sumber pornografi tadi.


''Tapi bukan sekedar tidak boleh, tidak boleh, tapi harus diisi dengan pola pikir, pola pikir kegiatan yang positif,'' katanya.


Sedangkan yang ketiga, menurut M Nuh adalah menciptakan kegiatan-kegiatan yang bisa menghindarkan anak dari perilaku itu.


Sementara itu saat ditanya mengenai hasil survei yang menyebutkan bahwa 90 persen siswa SMA simpan konten pornografi, M Nuh menggarisbawahi perlunya menyikapi hasil survei itu dengan bijak.


''Membaca hasil survei harus utuh, misal pertanyaannya seperti apa, logika nalarnya seperti apa? Karena dari itulah kita bisa menyimpulkan apakah anak-anak itu sudah sangat (terpapar) pornografi atau hanya sekedar mengetahui apa itu pornografi,'' katanya.


Mendikbud menyatakan terima kasih atas survei tersebut namun ia mengingatkan bahwa survei adalah suatu kaidah akademik sehingga kebenarannya juga harus mampu merepresentasikan. ''Karena kalau tidak representatif maka tidak bisa dipakai,'' katanya.


Oleh karena itu, menurut Mendikbud, sangat penting cara memilih responden dalam sebuah survei seperti latar belakang maupun jumlah, demikian juga jenis pertanyaan yang digunakan untuk menghindari terbangunnya sebuah opini.(nti/ant)

Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/