Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
3 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional

Setelah Sebut Akan Gulung Kopassus dan Marinir, Kapolres Karawang Minta Maaf ke Pimpinan TNI, Videonya Viral

Setelah Sebut Akan Gulung Kopassus dan Marinir, Kapolres Karawang Minta Maaf ke Pimpinan TNI, Videonya Viral
Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan (tengah). (merdeka.com)
Kamis, 10 Mei 2018 12:54 WIB
JAKARTA - Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan meminta maaf kepada pimpinan TNI terkait pernyataannya yang terkesan menantang Kopassus dan Marinir, terkait pengamanan unjuk rasa.

Dikutip dari merdeka.com, video Kapolres Karawang yang berbicara dengan pengeras suara, viral di media sosial. Terlihat sejumlah orang berada di lokasi. Dalam video berdurasi delapan detik itu Hendy sempat menyebut kesatuan Baret Merah Kopassus. Video ini diunggah oleh akun instagram @tnilovers18.

''Dari Kopassus saya gulung semua! Saya tidak pernah peduli. Saya kalau menegakkan kebenaran siapapun depan saya, saya gulung semua,'' tegas Hendy dalam video itu.

Selain itu, akun ini juga mengunggah video permintaan maaf. Ada dua video. Masing-masing berdurasi satu menit. Dalam video pertama, terlihat Hendy diapit oleh dua pria berseragam loreng hijau TNI.

''Assalamualaikum, berkaitan dengan beredarnya video pengamanan unjuk rasa yang berisi tentang penyebutan oleh diri saya tentang institusi Marinir, maupun Panglima, saya secara pribadi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pimpinan TNI, dan khususnya keluarga besar Korps Marinir,'' ujar Hendy.

''Tidak ada niatan kami melecehkan institusi Marinir maupun korps TNI. Hal tersebut semata-mata karena kegelapan kami yang tidak bisa mengontrol situasi di lapangan. Selanjutnya untuk oknum tersebut akan diproses POM TNI, sekali lagi dengan hati tulus kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Salam hormat untuk pimpinan TNI, senior dan rekan-rekan korps Marinir,'' tambahnya Hendy.

Pada video kedua, Hendy kembali meminta maaf kepada TNI. Kali ini dia didampingi seorang perwira TNI.

''Saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pimpinan TNI, korps Marinir maupun korps Kopassus. Hal tersebut semata-mata kekhilafan saya pribadi, tidak ada unsur kesengajaan. Sekali lagi kami mohon maaf kepada seluruh keluarga korps Marinir dan korps Kopassus dan pimpinan TNI atas kesalahan pribadi yang akan dijadikan koreksi pelaksanaan tugas kami ke depan,'' ujar Hendy.

Sempat beredar melalui WhatsApp video Hendy tengah berbicara. Lokasinya sama. Durasi video itu 1 menit 22 detik.

''Yang anggota Marinir tunggu dulu, anggota POM lagi ke sini. Kalau perlu Panglima, saya telepon suruh ke sini. Tidak boleh ada gaya-gaya preman di sini. Saya Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan, catat!'' tutur Hendy.

''Saya bertanggung jawab. Kalau ada yang tidak terima, silakan berhadapan dengan saya. Saya yang bertanggung jawab sebagai Kapolres Karawang. Tidak boleh ada gaya-gaya preman di Karawang. Kalau anda menginginkan pekerjaan di limbah, silakan melalui proses seleksi yang benar tidak boleh dengan gaya-gaya preman, paham ya? Kekuatan apapun enggak boleh ada. Silakan fair, ikuti seleksi karena perusahaan ada standar pengelolaan limbah, tidak memberikan SPK pada siapapun,'' tutur Hendy lagi dalam video berdurasi 1:22 menit.

''Silakan kalau mau coba gaya-gaya preman di Karawang. Saya pertaruhkan jabatan saya, untuk melindungi kepentingan umum. Apalagi ada Marinir di depan saya, harusnya lebih bisa mengendalikan warga sipil. Karena warga plus, bukan warga biasa. Paham?'' ujar Hendy menambahkan.

Kabid Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan permasalahan itu sudah diselesaikan. ''Sudah selesai. Kan sudah minta maaf secara langsung,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/