Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
13 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
8 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

85.000 Balita Tewas di Yaman Akibat Kurang Gizi

85.000 Balita Tewas di Yaman Akibat Kurang Gizi
Balita di Yaman. (bbc.com)
Sabtu, 24 November 2018 19:17 WIB
SYDNEY - Sebanyak 85.000 anak berusia di bawah lima tahun (balita) meninggal akibat kekurangan gizi akut di Yaman dalam tiga tahun, sejak April 2015 hingga Oktober 2018.

Dikutip dari suara.com, menurut Yayasan Save The Children, jumlah ini setara dengan seluruh populasi balita di Kota Birmingham, kota terbesar kedua di Inggris.

Save The Children, kelompok advokasi anak internasional mengatakan, perkiraan itu didasarkan pada laju mortalitas rata-rata akibat Malnutrisi Luar Biasa Akut, yang menurut PBB dialami lebih dari 1,3 juta anak-anak sejak koalisi pimpinan Saudi memerangi kelompok pemberontak Houthi di Yaman pada Maret 2015.

Tamer Kirolos, direktur Save The Children cabang Yaman, mengatakan, selain anak yang tewas akibat bom dan peluru, puluhan lainnya menderita kelaparan yang merenggut nyawa.

Perang dan blokade pimpinan Saudi terhadap Yaman, telah menciptakan krisis kemanusiaan paling buruk di dunia. Lebih dari 8 juta orang berisiko mengalami kelaparan.

Meningkatnya harga pangan dan turunnya nilai mata uang negara akibat perang saudara membuat lebih banyak keluarga berisiko kelaparan.

Badan amal yang berbasis di Inggris itu menyalahkan blokade karena membuat lebih banyak orang berisiko kelaparan, dengan pertempuran sengit terus-menerus di sekitar pelabuhan utama Hudaydah semakin memperparah situasi.***

Editor:hasan b
Sumber:suara.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/