Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
19 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
20 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
19 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Singkong Diimpor dari Thailand dan Italia, Moekhlas Sidik: Sungguh Terlalu

Singkong Diimpor dari Thailand dan Italia, Moekhlas Sidik: Sungguh Terlalu
Ilustrasi Petani singkong. (istimewa)
Selasa, 26 April 2016 06:57 WIB
JAKARTA- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Moekhlas Sidik mengkritik keras terhadap kebijakan pemerintah yang masih mengimpor singkong dari luar negeri.

Menurutnya, kebijakan impor singkong yang dilakukan adalah bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam menguatkan ketahanan pangan nasional. Dimana Pemerintah Indonesia tidak berdaya, hingga saat ini masih mengimpor singkong. "Apalagi jumlah Impor singkong pada Maret lalu mencapai 987,5 ton, ini sunggu terlalu, memalukan," tutur Moekhlas Sidik kepada Legislatif.co (GoNews Group) melalui pesan releasenya, Selasa (27/04/2016) di Jakarta.

Padahal kata dia, Presiden Jokowi sebelumnya sudah pernah berjanji akan melakukan swasembada pangan dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Namun pada kenyataanya belumlah sesuai janji dan harapan Presiden. "Lah iya to, mana janjinya, lawong singkong saja masih impor. Gimana kita tidak malu, negara kita ini tanahnya subur dan luas tapi harus impor singkong," tukasnya.

Jika saja Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan para petani, kata Mokhlas, maka impor singkong tidak akan terjadi, apalagi sampai kenegara tetangga Thailand.

"Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengampanyekan untuk menghemat anggaran, bahkan Presiden pernah bilang makan rapat di kantor pemerintahan mengganti menunya dengan singkong, mana dong buktinya," jelas Moekhlas.

Karena itu, Moekhlas berharap agar pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla bisa lebih serius dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Sehingga, ke depannya dapat menstimulasi hasil pertanian nasional untuk diekspor ke luar negeri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pemerintah melakukan impor singkong pada Maret 2016 mencapai 987,5 ton. Singkong tersebut secara keseluruhan berasal dari Vietnam. Sementara pada Februari 2016, singkong impor juga masuk sebesar 240,5 ton yang berasal dari Italia. Bila diakumulasi, dalam tiga bulan pertama tahun 2016, impor singkong Indonesia mencapai 1.228 ton. (rls)  

Editor:Daniel Caramoy
Kategori:DKI Jakarta, Pemerintahan, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/