Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Pariwisata Sumbar Langsung Tancap Gas, Menpar Arief: Pantang Berkata -kata Tanpa Berbuat

Pariwisata Sumbar Langsung Tancap Gas, Menpar Arief: Pantang Berkata -kata Tanpa Berbuat
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (istimewa)
Senin, 16 Mei 2016 14:38 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
PADANG - Pantang hukumnya buat Menpar Arief Yahya, berkata-kata tanpa berbuat nyata! Berapi-api di atas mimbar, lalu lenyap ditelan masa. Setelah Rapat Koordinasi Provinsi Sumatera Barat bersama 19 Bupati-Walikota di Padang, 12 Mei 2016 lalu, Menpar Arief Yahya langsung tancap gas, menyusun planning untuk Sumber sebagai Halal Destination.

Ketua Pokja 10 Destinasi Prioritas, Hiramsyah Sambudhy Taib pun langsung turun ke Mandeh, didampingi Bupati Pesiair Selatan Hendra Joni meninjau Carocok, Painan dan Sungai Nyalo. Persis sehari setelah Rakor yang menghasilkan aklamasi dengan semua "CEO" se Sumbar tersebut. "Kami juga langsung bergerak," ungkap Hiramsyah.

"Potensi Mandeh luar biasa. Alamnya bagus. Positioningnya adalah Raja Ampat-nya Sumatera. Bisa dikembangkan sebagai wisata bahari yang indah. Sedang dibangun akses dari bandara Padang ke kawasan Mandeh tembus ke Sungai Nyalo. Dari jalan saja sudah keren memandang laut yang tenang seperti danau," papar Hiram yang pernah menjadi ketua kawasan pariwisata Indonesia itu.

Pesisir Selatan terletak di pinggir laut, dengan garis pantai sepanjang 218 kilometer. Topografinya lengkap, punya dataran, gunung dan perbukitan yang subur dengan pohon yang hijau. Juga merupakan perpanjangan gugusan Bukit Barisan yang membentang di Pulau Sumatera.

Kawasannya subur, 45,29 persen wilayah terdiri dari hutan, termasuk kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Cagar Alam Koto XI Tarusan, dan rawa gambut yang bisa menjadi atraksi yang khas. "Teluknya tenang, terlindung oleh beberapa pulau yang membuat Mandeh terkesan teduh," ungkap Hiram yang mengaku sudah keliling menggunakan perahu di Mandeh itu.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, Sumbar memang memiliki banyak keunggulan dari sisi atraksi kepariwisataan. Punya kota budaya di atas ketinggian, Bukit Tinggi, yang kondang dengan legenda Jam Gadang. Punya kuliner yang kuat, bahkan rendang tahun 2014 sudah dinobatkan sebagai kuliner favourit oleh CNN Internasional. Punya wisata bahari di Mandeh, dan terbukti bisa menaikkan pendapatan masyarakat.

"Dulu orang Carocok menjadi nelayan, pendapatannya Rp 50 ribu per hari. Sekarang, dengan pariwisata, membawa wisatawan ke beberapa site untuk melihat bawah laut, p ndapatah mereka naik 4,5 kali, menjadi Rp 225 ribu per hari. Boleh ditanya sendiri orang-orangnya! Karena itu mereka semakin menyadari bahwa semakin dilestarikan semakin mensejahterakan," kata Arief Yahya yang sudah 3 kali mengunjungi Mandeh.

Jika positioningnya "halal destination" maka originasi yang disasar adalah Malaysia, Singapore, dan Timur Tengah (Middle East). Pasar Timur Tengah itu lebih dari 140 juta outbond ke luar negeri setahun. China juga punya lebih dari 50 juta orang yang beragama Islam, dan total outbond orang Tiongkok 110 juta setahun.

Selama proses pengembangan destinasi, secara simultan juga sudah mulai dipikirkan direct flight yang lebih banyak dari Kuala Lumpur dan Singapore. "Sama-sama punya budaya Melayu. Punya selera kuliner yang sama. Jaraknya juga tidak jauh, terbang tidak terlalu lama," ungkap Arief Yahya yang asli Banyuwangi itu. (*/dnl)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/