Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
16 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
16 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
17 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

KPK Berdalih Tak Ada Skenario Buka Puasa Bersama Menjadi Duka Bagi I Putu Sudiartana

KPK Berdalih Tak Ada Skenario Buka Puasa Bersama Menjadi Duka Bagi I Putu Sudiartana
Kemesraan I Putu Sudiartana saat buka bersama dengan KPK. (istimewa)
Kamis, 30 Juni 2016 03:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, I Putu Sudiartana tampak tersenyum dan akrab saat berfoto bersama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Raharjo, dalam acara buka puasa di Gedung KPK, pada Senin (27/6/2016). Namun senyuman I Putu Sudiartana, akhirnya berujung jadi "pil pahit", karena keesokan harinya dirinya malah ditangkap KPK.

I Putu resmi ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan di kediamannya, Kompleks Perumahan DPR, Ulujami, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa (28/7/2016) karena diduga menerima suap Rp500 juta dari Suprapto (SPT) yang merupakan Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat dan pengusa Yogan Askan (YA).

Suap tersebut diduga sebagai upaya memuluskan perumusan anggaran proyek 12 ruas jalan di Sumbar pada APBN-P 2016, dengan melalui sistem transfer ke tiga rekening yang berbeda-beda. Salah satunya adalah rekening atas nama Muclis, Suami dari Noviyanti yang merupakan staff ahli dari I Putu Sudiartana.

Putu menerima uang suap dari rekening yang bukan atas namanya itu tepat pada hari ia turut dalam acara buka puasa bersama pimpinan KPK. Pasalnya, KPK menemukan tiga kali transaksi pengiriman uang Rp 500 juta yang dipecah ke tiga rekening berbeda. Pertama pada hari Sabtu (25/7) dan Senin (27/6).

Wakil ketua KPK Laode M. Syarif dalam konfrensi persnya menjelaskan, tidak ada hubungan antara penangkapan Putu dengan acara buka puasa bersama antara Komisi III DPR dan Komisioner KPK, ia membantah acara buka puasa Senin (27/6) lalu untuk memprofiling alias mengambarkan Putu sebagai calon tersangka.

"Tidak ada hubungan dengan buka bersama, surveillance, penyadapan. Jadi buka puasa itu tidak ada hubungannya dengan itu," ungkap Syarif dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (29/6).

Senada dengan Syarif, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan juga membantah acara buka puasa upaya KPK untuk menelisik Putu. Menurutnya penangkapan Putu dan empat orang lainnya murni dari hasil penyelidikan KPK.

Bahkan, lanjut Basaria, jika dirinya mengetahui di hari yang sama Putu menerima uang suap, dirinya tak segan-segan menangkap Putu di acara itu juga.

"Ini semua pekerjaan penyidik. Kalau kita tahu hari itu, sudah kita tangkap hari itu juga. Jadi (Buka puasa bersama) itu itikad baik kami untuk bersilaturahmi dan berkoordinasi," tutup Basaria.(***)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/