Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
14 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
13 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
14 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
15 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
13 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dijatah Daging Kerbau 20 Ton, Bulog Divre Riau-Kepri Prediksi Kampar Tertinggi Tingkat Konsumsi

Dijatah Daging Kerbau 20 Ton, Bulog Divre Riau-Kepri Prediksi Kampar Tertinggi Tingkat Konsumsi
ilustrasi. (internet)
Jum'at, 09 September 2016 08:57 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mulai mendatangkan daging kerbau asal India ke Indonesia. Sampai akhir September 2016 mendatang, sebanyak 10.000 ton daging kerbau telah tiba di Indonesia dan akan segera dipasarkan. Bulog Divre Riau-Kepri pun direncanakan akan mendapatkan kuota daging kerbau impor sebanyak 20 ton.

"Kepastiannya dapat berapa kita masih menunggu final stock di Jakarta, tapi rencananya kita kebagian jatah sebanyak 20 ton," kata Humas Bulog Divre Riau-Kepri, Hendra Gunafi kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (9/9/2016).

Saat ditanya tentang tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging kerbau itu sendiri, Hendra mengakui bahwa tingkat konsumsi daging kerbau untuk masyarakat di Sumatera memang masih minim atau hanya sebagian kecil saja.

"Untuk di Sumatera, konsumsi daging kerbau masih minimalis. Mungkin ini karena biasanya dipakai bajak sawah, jadi masyarakat sayang mau motong kerbau. Kalau di Sumatera Barat dan di Kabupaten Kampar (Riau), baru banyak yang mengonsumsi," urainya. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/