Sempat Ada Peringatan Bahaya, Tapi BMKG Pastikan Gempa Bumi di Papua Nugini Tak Berpotensi Tsunami ke Indonesia
Penulis: Muslikhin Effendy
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memaparkan bahwa peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan kuat di daerah dekat pusat gempa seperti Kumbun, Demgalu, Mielelek, Ekrek, Winguru, Omoi, dan Wako, dalam skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Baca Juga: Gempa 7,9 di Papua Nugini Berpotensi Tsunami
Ditinjau dari skala intensitasnya, gempa bumi ini diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan tembok sederhana.
"Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng. Dugaan kuat subduksi Lempeng Laut Solomon yang menyusup ke arah utara di bawah Lempeng Bismarck Selatan mengalami deformasi di zona Benioff tepat di bawah lepas pantai selatan Kepulauan New Britain," ujar Daryono melalui Press Releasenya , Senin (17/9/2016).
Daryono menambahkan, meski pusat gempa bumi ini berada di laut dan memiliki mekanisme sesar naik, tetapi karena hiposenternya di kedalaman menengah, maka gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. "Tidak berpotensi tsunami," tandasnya.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. "Tidak ada dampak tsunami ke wilayah indonesia. BMKG telah menyampaikan informasi bahwa gempa di wilayah PNG tersebut berpotensi tsunami lokal. Tidak ada pengaruhnya terhadap wilayah Indonesia. Masyarakat dihimbau tenang. Indonesia aman.***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, DKI Jakarta |