Program E-KTP, Hidayat Nur Wahid: Jangan Kecolongan Lagi, Prioritaskan yang Bisa Bahasa Indonesia dan Daerah
Penulis: Muslikhin Effendy
Hal tersebut diungkapkannya saat menjawab beberapa pertanyaan warga saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di Bambu Apus, Tangerang Selatan Banten, Senin (26/12/2016) siang.
"Nah ini tugas kita semua untuk kembali mengingatkan Pemerintah, jangan sampai kita kecolongan, jangan sampai E-KTP dipalsukan. Kalau warga yang tidak bisa bahasa daerah seperti Jawa, Minang, Batak, Sunda, dan bahasa Indonesia sendiri malah sudah duluan dapat E-KTP ini kelewatan," ujarnya.
Pasalnya kata dia, justru masyarakat asli Indonesia sendiri malah belum memiliki E-KTP. "Nah padahal E-KTP ini juga bukan hanya sekedar identitas saja, tapi juga sebagai alat untuk memudahkan segala urusan yang ada. Jadi mulai hari ini insya Allah kita berdoa dan mengingatkan ke Pemerintah, agar permasalahan E-KTP ini benar-benar diprioritaskan warga Asli Indonesia," paparnya.
Kalau perlu kata dia, para calon atau warga yang mengurus E-KTP wajib dites bahasanya dulu. "Tes bahasa indonesia, gak bisa bahasa daerah, dia tinggal dimana? Kalau di Banten ya tes bahasa daerah Banten," candanya.
Karena selain rawan disalahgunakan, E-KTP ini kata Hidayat juga harus diwaspadai dengan adanya pemalsuan. "Saya pernah membaca dan mendapat informasi bahwa E-KTP juga pernah dipalsukan di China, ini harus kita waspadai, Pemerintah harus tegas dalam hal ini," pungkasnya. ***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Banten |