Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
16 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
15 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
17 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
15 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hijrah, Peggy Melati Sukma: Semua Berawal dari Shalat Malam

Hijrah, Peggy Melati Sukma: Semua Berawal dari Shalat Malam
Peggy Melati Sukma. (foto: republika.co.id)
Sabtu, 31 Desember 2016 07:05 WIB
JAKARTA - Tahun 2013 merupakan masa-masa terberat bagi Peggy Melati Sukma. Pesohor Muslimah itu sempat mengalami depresi  cukup hebat.

Dua tahun lamanya sosok yang pernah tersohor dengan ekspresi "pusiiing!" di sinetron Gerhana itu bergumul dengan kegelisahan. Apa-apa yang telah dibina selama dua puluh tahun terakhir, katanya, mulai hancur berantakan. Hidupnya seperti kehilangan arah.

"Saya menjadi sosok yang tak mampu mengendalikan diri. Lalu, itu berdampak pada relasi saya dengan sekitar. Pada bisnis saya. Sehingga, saya banyak kehilangan orang-orang dekat. Bahkan, saya kehilangan rumah tangga saya," ujar Peggy seperti dilansir dari republika.co.id.

Saat itu, Peggy sering pulang larut malam hingga dini hari. Kesibukannya begitu melelahkan. Ia merasa kian tenggelam dan tidak bahagia.

"Kok ada hidup yang seperti ini? Saya sempat marah kepada Allah. Kalau Tuhan ada, kok kenapa hidup begini banget? Allah itu mana, kok hidup saya begini?"

Ternyata, hal itu menjadi pengantar baginya untuk berhijrah. Peggy menjelaskan, tidak ada momentum khusus yang menjadi titik balik. Semua berjalan sebagai proses. Itu dimulai dengan kebiasaannya sampai di rumah pada larut malam.

Peggy menyadari, hal itu merupakan kesempatan untuk belajar bangun malam (qiyamul lail). Kemudian, ia mulai berusaha merutinkan shalat tahajud di sepertiga malam. Adapun waktu tidurnya ia ambil ketika menumpang mobil pribadi dalam perjalanan pulang.

Usai shalat malam, Peggy merasa ada kerinduan dari dalam hatinya untuk memperbaiki hubungan dengan Allah. Dia merasa perlu mendapatkan keseimbangan dari hingar-bingar aktivitas selama ini.

"Kuncinya memang dalam berhijrah, kita mesti mengenal diri, mengenal Allah. Lalu, sikap yang mesti dilatihkan adalah sabar. Supaya sampai keikhlasannya."(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/