Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
19 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
13 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ali Taher Parangsong: Sosialisasi Empat Pilar di Papua Sangat Strategis

Ali Taher Parangsong: Sosialisasi Empat Pilar di Papua Sangat Strategis
Dok. MPR RI.
Senin, 15 Januari 2018 21:17 WIB
JAKARTA - Saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada generasi muda di Kota Sorong, Papua Barat, 15 Januari 2018, anggota MPR M Ali Taher Parangsong mengatakan sosialisasi di Sorong merupakan kegiatan yang strategis sebab Provinsi ini sering dibincangkan dalam isu domestik maupun internasional.

"Isu seperti ini harus segera direspon terutama oleh Pemerintah dan Parlemen," ujarnya.

Disebut, dalam perbincangan domestic persoalan yang selalu muncul adalah soal kesenjangan ekonomi, masalah infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

"Juga persoalan tol laut yang belum memberikan hasil maksimal meski pemerintahan sekarang sudah berjalan tiga tahun,” paparnya.

Ditegaskan oleh pria kelahiran Flores, Nusa Tenggara Timur, itu kita harus menjaga agar Indonesia tidak boleh retak. Untuk menjaga keutuhan NKRI di mana Papua sering dijadikan isu internasional di PBB maka diharapkan pemerintah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, menciptakan lapangan pekerjaan terutama untuk anak-anak muda Papua.

Lebih lanjut dikatakan, anak-anak muda Papua harus diberi semangat agar mampu mengembangkan sikap toleransi yang bagus, meningkat kualitas pendidikannya, dan semakin terampil. "Sehingga mereka menjadi mandiri," harapnya.

Diakui oleh Ali Taher dirinya belum melihat aspek pembangunan yang menyentuh orang Papua terutama masalah sumber daya manusia.

Dirinya memberi kiat ada dua hal yang harus dibangun di Papua pada perguruan tinggi yang ada, yakni, pertama, membangun fakultas pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kedua, membangun fakultas teknik tetapi berorientasi pada teknik kemaritiman kapal karena di sini daerah kepulauan.

"Banyak kapal hilir mudik di laut Papua,” ujarnya.

Dengan membangun fakultas teknik perkapalan maka Papua tidak tergantung pada teknik perkapalan yang ada di Surabaya, Jawa Timur; dan Batam, Kepulauan Riau. "Sorong harus menjadi basis teknologi kelautan yang ada di Indonesia timur sehingga bisa memberdayakan perguruan yang ada di wilayah ini," paparnya.

Bila kondisi yang demikian sudah tercipta maka akan lebih mudah untuk memberi pencerahan kebangsaan kepada generasi muda dan tokoh masyarakat mengenai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Sosialisasi Empat Pilar menjadi sebuah keniscayaan,” ujarnya.

Isu mengenai ke-bhineka-an dan NKRI diakui sangat penting di Papua. Untuk itu Ali Taher bersyukur bisa melakukan sosialisasi di Sorong. “Saya melihat masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam kapasitas pemahaman kebangsaan,” ungkapnya.

Diuraikan, pemahaman kebangsaan yang paling penting adalah  memberikan rasa nyaman kepada warga negara terutama mengenai isu sadang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan. Diharapkan setiap pejabat pusat yang melakukan kunjungan ke Papua haraus bias memberikan implikasi terhadap pembangunan yang nyata bukan sekadar di atas konsep.

Dinyatakan, sebagai wakil rakyat dirinya sering menemukan masalah yang ada di Papua. Masalah itu kemudian diteruskan dalam rapat-rapat kerja di DPR. “Selanjutnya diteruskan dalam program kerja dan intervensi anggaran,” ungkapnya.

Sosialisasi yang dilakukan, menurut Ali Taher, merupakan kegiatan yang sungguh-sungguh bukan sekadar mengisi kekosongan tugas MPR. “Sosialisasi juga untuk meyerap aspirasi masyarakat termasuk merespon kemauan masyarakat dalam berbagai hal,” paparnya.

"Oleh  karena itu Empat Pilar betul-betul harus diberikan dan disosialisasikan agar masyarakat menyadari hakekat dan kewajiba dalam berbangsa dan bernegara,” tambahnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group, Politik, Papua, Papua Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/