Stabilitas Harga Sembako di Riau Tak Sesuai Janji, Noviwaldy Jusman: Bulog Harusnya Transparan
Penulis: Winda Mayma Turnip
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Noviwaldy Jusman ketika dikonfirmasi, Jumat, (18/5/2018) menegaskan rasa kecewa tersebut. Menurutnya, Bulog seharusnya bersikap jujur saja jika memang tidak sanggup menyuplai persediaan sembako.
"Seharusnya dia bisa melaksanakan fungsinya sebagai penyangga, menjamin suplai barang masuk pada saat bulan Ramadhan tercukupi. Makanya, Kkita imbau Bulog supaya transparan, kalau memang tidak sanggup, dibilang saja, jangan bilang cukup- cukup tapi malah mengecewakan seperti ini," ungkapnya.
Noviwaldy juga mengungkapkan, selama ini Bulog cenderung tidak mampu menepati janji atau menjamin ketersediaan sembako menjelang Ramadhan setiap tahunnya. Sehingga lonjakan harga selalu terjadi, ditambah pihak pedagang yang selalu latah dan memanfaatkan momen Ramadhan untuk menaikkan harga.
"Memang belum pernah terbukti dengan baik, bahwa Bulog bisa menjamin suplai sembako menjelang Ramadhan. Kenaikan harga ini biasanya antara suplai sembako tidak ditambah, padahal pola konsumsi masyarakat naik, dan kelatahan pedagang, tapi kalau pun pedagang latah itu menaikkan harga juga tidak akan lama, karena konsumen punya alternatif lain kalau suplainya banyak," tuturnya. ***
Kategori | : | Ekonomi, Riau, Pemerintahan |