Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
18 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
3
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
18 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
19 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Riau

Stabilitas Harga Sembako di Riau Tak Sesuai Janji, Noviwaldy Jusman: Bulog Harusnya Transparan

Stabilitas Harga Sembako di Riau Tak Sesuai Janji, Noviwaldy Jusman: Bulog Harusnya Transparan
internet
Jum'at, 18 Mei 2018 16:33 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Harga sembako di Riau ternyata terus merangkak naik sejak masa bulan Ramadhan. Hal ini menimbulkan kekecewaan di masyarakat, akibat janji - janji manis Bulog sebelumnya, yang mengatakan persediaan sembako untuk Riau sudah tersedia cukup semasa Ramadhan, sehingga harga - harga tetap stabil.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Noviwaldy Jusman ketika dikonfirmasi, Jumat, (18/5/2018) menegaskan rasa kecewa tersebut. Menurutnya, Bulog seharusnya bersikap jujur saja jika memang tidak sanggup menyuplai persediaan sembako.

"Seharusnya dia bisa melaksanakan fungsinya sebagai penyangga, menjamin suplai barang masuk pada saat bulan Ramadhan tercukupi. Makanya, Kkita imbau Bulog supaya transparan, kalau memang tidak sanggup, dibilang saja, jangan bilang cukup- cukup tapi malah mengecewakan seperti ini," ungkapnya.

Noviwaldy juga mengungkapkan, selama ini Bulog cenderung tidak mampu menepati janji atau menjamin ketersediaan sembako menjelang Ramadhan setiap tahunnya. Sehingga lonjakan harga selalu terjadi, ditambah pihak pedagang yang selalu latah dan memanfaatkan momen Ramadhan untuk menaikkan harga.

"Memang belum pernah terbukti dengan baik, bahwa Bulog bisa menjamin suplai sembako menjelang Ramadhan. Kenaikan harga ini biasanya antara suplai sembako tidak ditambah, padahal pola konsumsi masyarakat naik, dan kelatahan pedagang, tapi kalau pun pedagang latah itu menaikkan harga juga tidak akan lama, karena konsumen punya alternatif lain kalau suplainya banyak," tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/