Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
4 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
4 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
4 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
5
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
3 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
3 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta
Kisah Anak 6 Tahun Dilarikan dan Dipisahkan dari Ibunya

Gagal Mediasi, Toba Marpaung Justeru Rebut Lutfi dari Pelukan Ibu Kandungnya, Simak Videonya

Proses mediasi antara Toba Marpaung dengan Ibu Kandung Lutfi. (Azhari/GoNews.co)
Sabtu, 26 Mei 2018 03:26 WIB
Penulis: Azhari Nasution
TOBA SAMOSIR - Mediasi gagal. Toba Marpaung yang diduga melarikan bocah 6 tahun bernama Lutfia Luluah Hanifa, tetap ngotot bahka tega merebut bocah itu dari dekapan sang ibu.

"Aku mau ikut mamak...aku mau ikut mamak." Teriakan bocah perempuan berusia 6 tahun bernama Lutfi Luluah Hanafih yang berada digendongan ibunya yakni Ratih Rahmawati tidak diindahkan Toba Marpaung.

Bahkan masyarakat yang memadati halaman Kantor Kepala Desa Narumonda 1 Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara juga seakan mendukung kelakuan Toba Marpaung.

Mereka justeru membantu Toba Marpaung mengambil Lutfi Luluah Hanafih dari dekapan ibunya sehubungan ada upaya Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Provinsi Sumatera Utara yang ingin mengambil Lutfi Luluah Hanafih.

Upaya Tim P2TP2A yang beranggotakan Hamzah S Sos (Kasi Koordinasi dan Kerja Sama), Muhammad Mitra Lubis SH (Bidang Hukum), dan Marulam Manik (Anggota) ini gagal. Lutfi langsung dilarikan Toba Marpaung.

"Saya sudah berusaha mempertahankan Lutfi dengan menyingkirkan tangan-tangan yang ingin menariknya. Tapi, Toba Marpaung dan masyarakat merebut secara paksa. Mereka benar-benar ingin mengambil anak yang saya lahirkan dengan susah payah," kata Ratih Rahmawati sembari mengusap air mata yang terus membasahi pipinya.

Kesedihan terus menyelimuti Ratih bersama neneknya Lutfi, Iip Setiawati karena gagal membawa Lutfi.

Sepanjang perjalanan dengan mobil P2TP2A dari Desa Narumonda menuju Kota Medan, keduanya terus menangis tak berhenti meski Hamzah dan kawan-kawan mencoba menenangkannya.

Perjuangan Ratih dan Iip Setiawati cukup panjang sampai ke Desa Narumonda. Mereka berangkat dari Jakarta menuju Medan, Rabu, 23 Mei 2018.

Setelah berkoordinasi dengan Tim P2TP2A, mereka berangkat dari Medan ke Desa Narumonda, Kamis (24/5/2018). Tiba di Balige, Jumat (25/5/2018) dini hari dan istirahat di Mess Pemprov Sumut.

Kemudian, mereka dengan Tim P2TP2A meluncur ke Kantor Kepala Desa Narumonda 1 Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Dalam acara mediasi Tim P2TP2A dengan Toba Marpaung, Ratih terus memeluk Lutfi yang sejak6 Januari 2018 dilarikan Toba Marpaung dari rumahnya di Kampung Baru RT14/RW02 No 33 Kelurahan Kelapa Dua Weten, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

"Terus terang, saya sangat rindu dengan Lutfi. Makanya, saya langsung memeluknya. Begitu juga dengan Lutfi yang tak mau lepas dari pelukan. Hati saya terasa perih sekali saat mendengar teriakan, "Aku Mau Ikut Mamak" apalagi melihat mereka begitu tega merampasnya dari pelukan saya," katanya.

Perasaan yang sama juga dilontarkan Iip Setiawati yang mencoba menghalangi niat Toba Marpaung dan masyarakat mengambil Lutfi.

"Mereka sudah tidak peduli dengan kesedihan dan penderitaan yang kami alami. Padahal, saya sudah mengatakan kepada ibu-ibu yang hadir bagaimana kalau mereka yang mengalami kejadian yang kami alami. Cukup panjang penderitaan yang kami alami," kata Iip Setiawati.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Hukum, DKI Jakarta, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/