Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Usai Operasi Cedera Lutut, Dua Pemain PSIS Jalani Fisioterapis
Olahraga
24 jam yang lalu
Usai Operasi Cedera Lutut, Dua Pemain PSIS Jalani Fisioterapis
2
PSS Sleman Siapkan Kejutan Untuk Laga Lawan Madura United
Olahraga
24 jam yang lalu
PSS Sleman Siapkan Kejutan Untuk Laga Lawan Madura United
3
Teco Jaga Konsistensi Fisik Pemain
Olahraga
24 jam yang lalu
Teco Jaga Konsistensi Fisik Pemain
4
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
18 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
5
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
18 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
6
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
18 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Miliki Program rTPA, RS Awal Bross Panam Mampu Pulihkan Penderita Stroke

Miliki Program rTPA, RS Awal Bross Panam Mampu Pulihkan Penderita Stroke
dr Andre Lukas SpS saat menerangkan bagaimana penanggulangan penyakit stroke dengan menggunakan pengobatan rTPA di RS Awal Bross Panam di Pekanbaru.
Selasa, 09 Oktober 2018 18:06 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - RS Awal Bros Panam di Kota Pekanbaru, Riau, membantu penderita stroke tetap dapat memiliki kualitas hidup yang baik pasca serangan stroke dan mencegah serangan stroke yang berulang. Melalui pengobatan recombinant Tissue Plasminogen Activator (rTPA) yang kini menjadi pelayanan unggulan RS Awal Bross yang terletak di Jalan HR Soebrantas.

Dokter Spesialis Saraf RS Awal Bross Panam, dr Andre Lukas SpS mengatakan, bahwa sangat penting diketahui tanda dan gejala stroke yang timbul secara mendadak. Pertama lihat pada wajah, apakah saat tersenyum akan terlihat sudut mulut yang turun. Kedua, dapatkan mengangkat kedua tangan atau ada tangan yang lemah. Ketiga, apakah lancar berbicara atau terdengar cadel. Keempat, segera hubungi rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas stroke.

"Pengobatan rTPA dapat dilakukan kepada pasien stroke iskemik (non hemorragik). Dimana aliran darah ke otak terhenti karena adanya aterosklerosis atau trombus yang telah menyumbat suatu pembuluh darah. Sebanyak 83 persen pasien stroke mengalami hal ini," kata dr Andre kepada GoRiau.com, Selasa (9/10/2018).

Apabila seseorang baru terkena serang stroke iskemik, dikatakan dr Andre, sebaiknya langsung dibawa ke RS Awal Bross Panam sebelum 6 jam, untuk pengobatan melalui rTPA. Karena pemberian rTPA pada pasien yang baru terkena stroke iskemik 2,5 jam sampai 4,5 jam, memiliki hasil yang berbeda. Artinya, pada 3 jam pertama setelah serangan stroke, pasien sudah sampai di pintu UGD RS Awal Bross. Pengobatan rTPA, menjanjikan kepulihan pasien stroke lebih baik dan hanya 70 persen sampai 80 persen mendapatkan perbaikan motorik yang lebih baik.

"Hanya oksigenasi untuk penanggulan pertama pasien stroke sebelum dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit dilakukan diagnosis stroke dengan Computed Tomography (CT Scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). rTPA hanya boleh untuk stoke iskemik. Pengobatan ini digunakan untuk menjebol sumbatan pada aliran darah. Dengan cara dimasukkan dalam infus. Setelah itu pasien diobservasi selama 24 jam. Setelah observasi aman bisa dipindahkan ke kamar biasa," ujar dr Andre, sambil mengatakan setelah stroke pulih, perlu adanya perawatan agar stroke tidak terjadi kembali.

Sementara itu, untuk stroke hemorragik dikatakannya, pembuluh darah pecah sehingga aliran darah normal terhambat dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Sebanyak 70 persen kasus pasien stroke hemorragik terjadi pada penderita hipertensi (darah tinggi).

"Pengobatan rTPA, tidak dianjurkan pada pasien stroke hemorragik dan penderita mini stroke atau TIA (Transient Ischaemic Attack) lebih ringan dari penyakit stroke," ungkap dr Andre.

Masih dikatakan dr Andre, stroke atau brain attack merupakan keadaan terputusnya aliran darah vital dan oksigen ke otak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Dimana dua juta sel otak mati setiap menit selama stroke. Untuk itu, perlu penangan cepat dengan dibawa ke rumah sakit bagi pasien yang baru terkena serangan stroke dalam keadaan sadar.

"Stroke, berisiko menyebabkan kerusakan otak permanen, kecacatan,dan kematian. Komplikasi tergantung dari lokasi pembuluh darah dan fungsi otak yang terhambat disuplai. Untuk menyelamatkan hidup kita dan orang yang kita sayangi," kata dr Andre.

Serangan stroke, dijelaskan dr Andre, bisa menyerang pasien yang merokok aktif, lansia, penderita diabetes, penderita hipertensi, penderita jantung, dan memakan makanan yang tidak sehat.

"Stroke menjadi penyebab tertinggi kematian dan kecacatan secara nasional. Disusul penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes mellitus dan komplikasinya, tuberkulosis, hipertensi dan komplikasinya," ujar dr Andre.

Sementara itu, Direktur RS Awal Bross Panam, dr Mutiara Arcan mengatakan, stroke bisa menyebabkan kematian atau cacat. Stroke juga merupakan penyakit menakutkan. Kebiasaan atau gaya hidup yang kurang sehat bisa menyebabkan stroke.

"Stroke merupakan salah satu kategori 10 penyakit terbanyak di RS Awal Bross. Untuk itulah kami meningkatkan fasilitas dan pelayanan untuk penyakit stroke ini dengan menghadirkan rTPA. Pasien stroke juga dirawat dalam ruangan khusus dan tidak ada pasien penyakit lainnya. Kami juga mengirim sdm ke pusat otak nasional di Jakarta. Agar lebih tahu bagaimana penanganan pasiem stroke," kata dr Mutiara.

Dilanjutkan dr Mutiara, rTPA merupakan suatu tindakan pemberian trombolitik intravena pada pasien stroke iskemik sejak timbul gejala jika tidak ada perdarahan otak dan kontraindikasi lainnya. Tujuannya untuk mengembalikan darah otak yang tersumbat dengan cepat dan mengurangi kecacatan. Selain itu didapati perbaikan status fungsional pasien dalam 3 bulan dengan minimal bahkan tanpa kecacatan.

"Pasien dan keluarga tidak perlu terlalu khawatir, karena dengan persiapan matang dari tim medis kompeten kami. Mulai dari skrining yang teliti untuk menyingkirkan kontra indikasi absolut dan persiapan yang matang untuk mengurangi risiko pasien dengan kontra indikasi relatif. Tim medis kami juga didukung fasilitas lengkap, seperti CT Scan dan atau MRI dan tindakan yang sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga risiko tersebut tentu dapat diminimalisir," jelas dr Mutiara.

Bisa Gunakan BPJS Kesehatan

Bagian Bisnis dan Umum RS Awal Bross Panam, dr Rumatha Veralisa mengatakan, pasien penderita stroke bisa menggunakan kartu BPJS Kesehatan untuk berobat. Meskipun menggunakan BPJS Kesehatan, RS Awal Bross tetap mengutamakan indikasi medis kepada pasien.

"Biaya obat-obatan untuk penyakit stroke cukup besar. Sehingga keluarga pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan pun harus ikut mendukung biaya pengobatannya. Artinya, biaya pengobatan sebagian dibayarkan menggunakan BPJS Kesehatan, sebagian lagi secara pribadi. Namun, tetap harus diurus administrasinya sesuai prosesur," jelas dr Rumatha. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77