Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
19 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
8 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
8 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Di Siarang-arang Pujud, Harga TBS Kelapa Sawit Anjlok Hingga Rp700 per Kilogram

Di Siarang-arang Pujud, Harga TBS Kelapa Sawit Anjlok Hingga Rp700 per Kilogram
Petani Sawit (ilustrasi - int)
Rabu, 21 November 2018 13:32 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau yang diterima petani kecil di daerah sangat rendah. Bahkan, nasip mereka kini bisa dikatakan jauh dari sejahtera.

Demikian dikatakan oleh Sinem, salah seorang petani sawit di Kelurahan Siarang-arang, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.

Wanita paruh baya ini mengatakan, bahwa harga sawit di kampungnya sangat anjlok. Di mana, saat buah sawit trek seperti saat ini, harga sawit di daerahnya hanya sebesar Rp700 per kilogram dari harga pekan lalu sebesar Rp800 per kilogram. Angka ini tentunya sangat jauh mengingat tahun sebelum-sebelumnya, harga sawit pernah menyentuh Rp1.500 per kilogram.

Adapun harga Rp700 per kilogram tersebut, kata Sinem, didapat dari menjual hasil panennya kepada toke sawit di kampungnya.

Ia mengaku terpaksa menjual sawitnya dengan toke dikampungnya karena hasil sawitnya tidak banyak dan akan rugi jika harus dijual ke ram. Sebab, jarak ram dari kebunnya sangat jauh dan bisa memakan waktu hingga satu setengah jam.

"Kebun saya tidak luas, hasilnya sedikit. Jadi saya jual sama toke. Sama toke dibeli Rp700 per kilogram. Kalau dibawa ke ram Rp850 per kilo tapi harus sewa pick up antar ke ram. Itu pun jauh. Kalau dihitung-hitung sama saja hasil bersihnya," kata Sinem kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (21/11/2018).

Menyadari harga sawit semakin anjlok dari tahun ke tahun, ia pun meminta pemerintah untuk bertanggung jawab dan menolong rakyat kecil sepertinya.

"Tolong lah pemerintah, harga sawit kok semakin turun. Bagaimana nasip kami, katanya minyak sawit mahal. Tapi kok di kami harganya murah banget, padahal kami yang sehari-hari ngurusi sawit," tuturnya kesal. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/