Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
19 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
18 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
17 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

5 Tahun ke Depan, Diperkirakan Banyak Perusahaan di Dumai yang Tutup, Ini Penyebabnya...

5 Tahun ke Depan, Diperkirakan Banyak Perusahaan di Dumai yang Tutup, Ini Penyebabnya...
Kamis, 29 November 2018 18:51 WIB
Penulis: Muhammad Ridduwan
DUMAI - Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Dumai memprediksi lima tahun kedepan banyak perusahaan yang akan gulung tikar terkait Peraturan Pemerintah No 78 tahun 2015.

Ketua Kadin Kota Dumai, Zulfan Ismaini menyebutkan, kenaikan Upah Minimal Kota (UMK) berdasarkan peraturan pemerintah tersebut sangat berat bagi dunia usaha di daerah tersebut.

''Saat ini UMK di Kota Dumai sudah mencapai Rp 3,1 juta, dan kita memprediksi lima tahun kedepan bisa menjadi Rp 5 juta," kata Zulfan Ismaini, Kamis (29/11/2018).

Dikatakannya, prediksi tersebut berlandasan ketentuan PP 78 tahun 2015 tersebut, dimana jelas mengatur kenaikan upah pasti setiap tahunnya.

''Kalau ini terjadi, maka dunia usaha terancam gulung tikar dikarenakan tidak mampu membayar upah bagi pekerja," katanya menjelaskan.

Disebutkannya juga, kenaikan UMK tersebut tentunya menjadi beban yang cukup berat bagi dunia usaha di kota pelabuhan di pesisir Provinsi Riau, Dumai sendiri dikenal kawasan industri kelapa sawit, dimana sektor tersebut terus mengalami penurunan harga.

''Kenaikan UMK ini menjadi beban tambahan, begitu juga dengan sektor marginal,'' katanya menegaskan.

Terkait hal tersebut, dirinya berharap pemerintah harus mencarikan solusi untuk menghindari kondisi ini.

''Kita juga akan mengajak pihak pemerintah dan serikat untuk melakukan langkah strategis yang berpihak terhadap pekerja ataupun buruh, namun juga menjaga keberlangsungan dunia usaha," katanya mengakhiri. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/