Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
5 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
28 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Home  /  Berita  /  GoNews Group

PDI-P Siap Menyambut dengan Tangan Terbuka Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia

PDI-P Siap Menyambut dengan Tangan Terbuka Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia
Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu. (Muslikhin/GoNews.co)
Selasa, 09 Juli 2019 14:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, kembali menghangat pasca Partai Gerindra menjadikannya salah satu syarat rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.

Menanggapi rencana tersebut, Politisi PDI-P sekaligus Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mengaku tidak ada masalah.

Ia mengatakan, seharusnya tidak ada kendala bagi Habib Rizieq Shihab (HRS) untuk kembali ke Tanah Air.

Bahkan, dirinya sangat menyambut baik rencana kepulangan tersebut, sebagai sesama anak bangsa. "Dalam pandangan saya seharusnya tidak ada kendala bagi HRS untuk kembali, dan kita sambut dengan tangan terbuka sebagai anak bangsa, sebab kepergiannya atas kemauannya sendiri," kata Masinton kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (9/7).

Terkait dengan rencana menjadikan upaya rekonsiliasi Jokowi-Prabowo pasca Pemilu 2019 dalam rangka untuk memulangkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Ia berpandangan bahwa rekonsiliasi yang diupayakan pasca Pilpres harusnya diawali dengan keluruhan dan ketulusan.

Sehingga kata Masinton, rekonsiliasi harus dimaknai dalam rangka membangun persatuan dan persaudaraan sesama elemen anak bangsa.

"Saya menganggap tidak pas bila kemudian ada embel-embel lain. Kita harus menghilangkan unsur kompetisi dalam pemilu lalu, kemudian rekonsiliasi tidak boleh ada transaksional selain kepentingan bangsa," ujarnya.

"Maka rekonsiliasi harus membangun persatuan dan punya komitmen merajut keindonesiaan,"sebut politikus PDI Perjuangan itu.

Namun, bila kemudian ada persoalan lain dalam hal ini terkait dengan penegakan hukum, tentu hukum memiliki mekanismenya sendiri.

"Tentu, itu menjadi persoalan lain, harus dihadapi dengan mekanisme hukum pula," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/