Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
15 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
15 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
15 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
15 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
15 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Siswa di Palembang Tewas Saat Ikuti MOS

Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Siswa di Palembang Tewas Saat Ikuti MOS
Minggu, 14 Juli 2019 01:07 WIB
PALEMBANG - Seorang siswa SMA di Palembang berinisial DBJ (14) tewas saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS). Kematiannya diduga akibat penganiayaan.

Dugaan itu muncul lantaran ditemukan luka lebam di kaki. Keluarga pun memutuskan melapor ke polisi dan mengajukan autopsi terhadap jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Kabar meninggalnya korban diketahui keluarga setelah pihak sekolah menghubungi melalui telpon, Sabtu (14/7). Pihak sekolah menyebut korban meninggal dunia karena kelelahan mengikuti MOS selama satu pekan. Di sekolah yang mengusung semi militer itu.

Paman korban, Aswin (46) mengungkapkan, keluarga sampai saat ini belum mendapat keterangan pasti dari pihak sekolah terkait adanya luka lebam di kakinya.

"Kami cuma diberitahu semalam ikut MOS jalan kaki cukup jauh jam 12, terus berjalan di parit. Habis itu pingsan dan dibawa ke rumah sakit, di situ meninggal," ungkap Aswin.

Namun keluarga memiliki firasat lain. Keluarga mendapati luka lebam dan menduga korban tewas bukan karena kelelahan tetapi penganiayaan.

"Kami sudah lapor ke polisi dan minta keponakan saya diautopsi, kami ingin kasus ini bisa terungkap dengan jelas," kata dia.

Kasatreskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Sambil menunggu hasil autopsi dokter forensik, penyidik telah memeriksa delapan orang saksi dari pihak sekolah.

"Untuk sementara kita belum bisa pastikan karena kekerasan, karena dilihat secara kasat mata langsung tidak ada tanda-tanda yang signifikan. Artinya tidak bisa apakah lebam itu bagian dari ini (penyebab kematian) atau memang proses pasca kematian," terangnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:MERDEKA.COM
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pendidikan, DKI Jakarta, Sumatera Selatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/