Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
19 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
4
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
18 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
18 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Bali yang Disarankan Tak Dikunjungi Pada 2020, Ini Tanggapan Pemerintah hingga Komentar Calon Wisatawan

Bali yang Disarankan Tak Dikunjungi Pada 2020, Ini Tanggapan Pemerintah hingga Komentar Calon Wisatawan
Dok. Kompas.com
Minggu, 24 November 2019 11:48 WIB
JAKARTA - Media wisata asal Amerika Serikat, Fodor's Travel, meluncurkan daftar 13 destinasi wisata yang tak layak dikunjungi pada 2020. Bali dan Pulau Komodo termasuk di dalamnya.

Fodor's Travel menyebutkan, Bali pada 2017 dideklarasikan sebagai kawasan darurat sampah lantaran terlalu banyak sampah plastik di pantai dan perairan. Bali juga disorot soal kelangkaan air bersih karena pembangunan vila dan lapangan golf yang berdampak pada petani lokal.

Selain itu juga, perilaku turis yang tidak senonoh, terutama di kawasan suci pusat peribadatan, membuat pihak berwenang di Bali berupaya membuat peraturan dan pedoman.

Menanggapi pemberitaan dari Fodor's Travel, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, pemberitaan tersebut adalah kampanye negatif dari pesaing Bali. Saat ini, kondisi Bali secara umum masih baik.

Hal tersebut dibuktikan dengan masih ditetapkankannya Bali sebagai destinasi wisata terbaik oleh forum masyarakat dunia.

"Sebenarnya Bali secara umum baik. Ada hal-hal kecil iya," kata Koster di Denpasar, Kamis (21/11/2019) pagi lalu.

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa. Aswata menduga, berita tersebut adalah kampanye hitam yang dilakukan oleh pesaing Bali.

"Dugaan saya itu semacam black campaign, iya dari pesaing-pesaing. Ini kompetitor minjam tangan untuk mengalihkan tamu (wisatawan Bali) ke negaranya," kata Astawa, saat dihubungi, Rabu (20/11/2019) pagi lalu.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan, Bali sebagai destinasi andalan Indonesia masih sangat layak untuk dikunjungi.

"Bisa-bisanya media itu saja. Bali masih sangat layak. Tetapi namanya media, gara-gara berita itu, kalian kan baca. Itu kan taktiknya dia agar dibaca," katanya saat ditemui usai membuka Indonesia 'Tourism Outlook 2020' di Badung, Bali, Jumat (22/11/2019).

Demikian pemberitaan Kompas.com pada Sabtu (23/11/2019) kemarin.

Sementara pemerintah menyatakan sikap 'kontranya' pada pemberitaan Fodor's Travel itu, pembaca berita masih ada yang berkomentar relatif senada dengan isu Bali tak layak dikunjungi pada 2020.

"Tapi emang kayanya bali butuh istirahat deh :”)" kata Ave dari pantauan GoNews.co di media sosial, Line, pada Minggu (23/11/2019).

Atau, Robani Robani yang mengatakan, "Sejatinya, distinasi wisata itu wajib bersih dari sampah, air bersih tersedia, air yg higienis sehat dan kalau mungkin setiap air yg keluar dari kran dapat dikonsumsi/langsung dapat diminum,".

Tapi Hendra, tampak tak terpengaruh dengan isu yang disebut pemerintah sebagai back campaign itu. Katanya, "Gw 2020 udah ada Rencana Ke Bali... Bodo amat kata org.. Gw pergi ga dibiayain mereka..,".***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Bali, DKI Jakarta, Lingkungan, Ekonomi, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/