Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
50 menit yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
39 menit yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mendagri Usulkan Tim Khusus untuk Tangani Stunting di 160 Kab/Kota Prioritas

Mendagri Usulkan Tim Khusus untuk Tangani Stunting di 160 Kab/Kota Prioritas
Foto: Dok. Kemendagri
Kamis, 06 Februari 2020 12:11 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, menghadiri rapat di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Rabu (05/02/2020). Dalam pembahasannya, Mendagri mengungkapkan peran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam menangani permasalah stunting.

“Diharapkan beberapa hal di antaranya mengenai masalah peran Kemendagri dalam penanganan stunting ya, karena Kemendari sebagai pembina dan pengawas penyelenggaraan Pemerintah Daerah, prevalensi stunting relatif masih signifikan dan beliau (Wapres) ingin agar menggenjot bisa diturunkan sampai ke angka 14 persen,” kata Mendagri usai menghadiri rapat.

Dalam forum tersebut, Mendagri juga mengusulkan agar 160 kabupaten/kota yang menjadi prioritas daerah untuk penanganan stunting dilakukan kegiatan terpadu yang ditangani tim khusus untuk melakukan perencanaan hingga evaluasi penanganan stunting.

“Kemudian tadi saya mengusulkan agar dengan Kementerian/Lembaga, agar untuk 160 Kabupaten/Kota yang katakanlah merah, kita lakukan kegiatan terpadu, konvergensi, mungkin dibagi dari 160 ini katakanlah mungkin 16 regional dengan tiap-tiap ditangani oleh satu tim berarti ada 10 tim terpadu, kemudian melibatkan semua K/L, setiap tim membuat planning, apa yang dikerjakan, terget berapa bulan, dieksekusi dan dievaluasi, berapa persen turunnya, sudah efektif atau tidak, jadi itu yang saya sarankan,” terang Mendagri.

Disampaikan Mendagri, Wapres juga akan mengumpulkan 16 Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam penanganan stunting tersebut untuk berkoordinasi dengan Pemda yang memiliki prevalensi angka stunting yang relatif tinggi.

“Sehingga beliau mungkin segera mengumpulkan 16 K/L terkait dengan mungkin Pemda yang terkait dengan permasalahan daerah merah ini tadi (160 Kabupaten/Kota), itu yang paling penting daerah itu merah karena apa? Ini Prioritas, karena menyumbang cukup besar dalam persentase stunting yang relatif masih signifikan,” ujarnya.

Prevalensi Data Stunting Tahun 2019 dari hasil riset studi status gizi balita di Indonesia masih memprihatinkan, walaupun jika dibandingkan data stunting berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 terlihat menggembirakan karena adanya penurunan. Meski demikian, stunting masih menjadi fokus perhatian pemerintah. Pasalnya, permasalahan stunting memiliki implikasi yang signifikan terhadap visi pembangunan nasional dalam mewujudkan SDM yang unggul.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/