Soal Penundaan, Nabul: Semua Aspek Dirugikan
Penulis: Azhari Nasution
Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin menuturkan, akibat penghentian kompetisi membuat program yang telah disusun jadi runyam. Baik di lapangan maupun secara operasional klub.
"Ya semua aspek dirugikan. Tapi kami tidak saling menyalahkan walau virus datang di waktu yang tak tepat," jelas Nabil.
PSSI selaku induk organisasi sepak bola tertinggi Tanah Air menghentikan liga dengan status force majeure. Situasi ini membuat klub membubarkan pemain serta melakukan pemotongan gaji.
Wajar jika Nabil menganggap penghentian kompetisi merugikan. Sebab Sultan Samma cs berada di jalur positif dengan memetik enam poin di tiga laga terakhir.
Tim kebanggaan Urang Samarinda ini menduduki peringkat ketiga. Satu angka di belakang dari Bali United dan tertinggal tiga poin dari Persib Bandung di puncak klasemen.
"Soal sepakbola ya kami selalu pantau. Bisa dibilang Borneo FC memang lagi bagus-bagusnya. Hanya karena situasi merubah segalanya," keluhnya.
Nabil berharap wabah segera pergi. Sebagai pemangku jabatan tertinggi klub, dia ingin industri sepak bola Tanah Air kembali hidup. "Ya banyak sekali yang bergantung hidup dari sepakbola. Semoga musibah ini lekas berakhir agar berkegiatan normal lagi. insya Allah," pungkasnya. ***
Kategori | : | Olahraga, GoNews Group, Kalimantan Timur |