Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
6 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
11 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Anggota DPRD Banten Bantu Warga yang Sudah Tak Makan Dua Hari Akibat Pandemi Corona

Anggota DPRD Banten Bantu Warga yang Sudah Tak Makan Dua Hari Akibat Pandemi Corona
Yuli Nur Amalia ibu miskin di Kota Serang saat dikunjungi Muji Rohman, Anggota DPRD Kota Serang, (BantenHits.com)
Senin, 20 April 2020 18:10 WIB
JAKARTA - Nur Amelia (42) dan sang anak harus menahan lapar selama 2 hari karena tidak ada beras di rumah. Untuk menahan lapar, Yuli minum air putih selama 2 hari.

Dia bersama suami dan empat anaknya harus menjalani hari-hari yang menyedihkan selama Provinsi Banten dalam status KLB virus corona.

Yuli dan keluarga selama ini hanya bergantung dari penghasilan suami mengangkut sampah. Dia harus menahan lapar selama dua hari hanya dengan minum air putih. Rumah reotnya di Kelurahan Lontarbaru, Kecamatan Serang, Kota serang. Yuli tak henti-hentinya menangis.

Yuli bercerita suaminya awalnya bekerja serabutan dengan penghasilan Rp 20ribu sampai Rp 25 ribu per hari.

"Sekarang suami diajak temennya ngangkut sampah dari perumahan," ujar Yuli sambil meneteskan air mata sebagaimana dilansir Suara.com.

Wabah virus Corona membuat perekonomian keluarga Yuli semakin terpuruk. Sang suami yang biasanya berpenghasilan setiap hari, kini hanya bisa memberi uang dua hari sekali. Akibatnya, Yuli dan empat anaknya harus kuat selama dua hari hanya meminum air putih untuk menahan lapar.

"Semenjak ada corona ini sebelumnya buat beli beras cukup. Sejak ada corona ini kurang, dua hari tidak makan lemas. Alhamdulillah Jumat lalu ada bantuan," ungkap Yuli.

Sambil terus meneteskan air mata, Yuli mengisahkan perjalanan hidupnya yang terus dilanda kesulitan. Sampai-sampai satu anaknya yang perempuan harus putus sekolah karena tidak punya biaya.

"Satu (lulus) sampai SMP saja, yang satunya SMP kelas dua berhenti (tak ada biaya)," ucapnya.

Yuli mengaku, selama anaknya bersekolah, dia terus-terus menjadi korban ledekan dan bullying karena berasal dari keluarga miskin. "Namanya orang tidak mampu," katanya.

Yuli memperoleh bantuan bahan makanan dan uang dari seorang anggota DPRD di Banten. Bantuan tersebut akan digunakan untuk berobat anaknya yang sudah dua hari sakit panas.

"Alhamdulillah buat berobat anak lagi sakit,” katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Suara.com
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, GoNews Group, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/