Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
38 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
21 menit yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  DPD RI

Apresiasi Pertemuan Puncak GNB, Ketua BKSP DPD RI Bicara Vaksin Atasi Pandemi

Apresiasi Pertemuan Puncak GNB, Ketua BKSP DPD RI Bicara Vaksin Atasi Pandemi
Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Gusti Farid Hasan Aman. (Foto: Ist.)
Selasa, 12 Mei 2020 20:18 WIB
JAKARTA - Pertemuan Puncak Online Gerakan Non-Blok (GNB) untuk menghadapi COVID-19 yang berlangsung 4 Mei 2020 lalu, menghasilkan dua poin penting yakni yaitu pendekatan multilateralisme dan pembentukan Gugus Tugas GNB.

Hal itu diungkap oleh Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Gusti Farid Hasan Aman kepada wartawan, Selasa (12/5/2020).

Melalui pendekatan multilateral, negara-negara non blok diharap bisa berkonsentrasi kepada penyelamatan nyawa manusia, khususnya umat manusia di negara yang sumber daya kesehatannya tak memadai.

"Kunci penanganan COVID-19 ini ada di pengembangan vaksin, sehingga ketersediaan vaksin yang murah perlu disiapkan," kata Gusti Farid.

Senator dari Kalimantan Selatan ini juga berharap, semua pihak dapat menyiapkan strategi keluar atau exit strategy dalam menghadapi pandemi ini.

"Ada negara yang kurvanya turun atau mulai turun, ada yang masih menanjak atau belum melewati fase krisis. Atau ada juga yang bersiap menghadapi bahaya gelombang kedua atau ketiga pandemi ini. Jadi, memang harus difikirkan exit strategi atau strategi keluar agar pandemi COVID-19 ini bisa dikendalikan secara menyeluruh dan kita semua dapat berfikir menghidupkan perekonomian negara," kata Gusti Farid.

Gusti Farid juga berharap, penyusunan kebijakan exit strategy tetap berbasis kepada sains (ilmu pengetahuan) dan bukan karena keputusan yang terburu-buru.

"Exit strategy COVID-19 harus tetap mempertimbangkan data saintifik terbaik, untuk mencegah potensi ledakan infeksi virus ini apabila pembatasan sosial akan dilonggarkan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Pertemuan Puncak Online Gerakan Non-Blok (GNB) untuk Menghadapi COVID-19 (The Online Summit Level Meeting of the Non-Aligned Movement (NAM) Contact Group in Response to COVID-19) ini, diketuai oleh Presiden Azerbaijan, Ilham Aliev, dan dihadiri 120 negara anggota, termasuk Indonesia, serta wakil-wakil dari Uni Eropa, Uni Afrika, WHO dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Kesehatan, DPD RI, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/