Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
11 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
11 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
11 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
9 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
11 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
8 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Internasional

Diserang Milisi, Tentara Indonesia Gugur di Kongo

Diserang Milisi, Tentara Indonesia Gugur di Kongo
Tentara Indonesia bercengkrama dengan anak-anak Kongo. (inews.id)
Selasa, 23 Juni 2020 21:02 WIB
BENI - Seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas sebagai personel pasukan perdamaian di Kongo, gugur setelah diserang pasukan milisi, Senin (22/6/2020) malam waktu setempat.

Dikutip dari Inews.id yang melansir AFP, Selasa (23/6/2020) malam WIB, serangan mematikan tersebut diarahkan kepada patroli pasukan perdamaian PBB sekitar 20 kilometer dari kota Beni, Provinsi Kivu Utara, Sy Koumbo.

Saat penyerangan, pasukan perdamaian PBB diketahui tengah terlibat dalam proyek pembangunan sebuah jembatan di wilayah Hululu.

Tentara Indonesia yang gugur akibat serangan tersebut diketahui dari atribut yang dikenakan. Akan tetapi belum diketahui dengan pasti identitas tentara Indonesia yang meninggal dunia maupun luka-luka akibat serangan tersebut.

''Helm biru (tentara Indonesia) tewas dan yang terluka,'' kata seorang petugas komunikasi pasukan penjaga perdamaian MONUSCO.

Kepala Pasukan Perdamaian MONUSCO, Leila Zerrougui, mengutuk serangan mematikan tersebut. Dia menduga milisi ADF--kelompok bersenjata terkenal di timur Republik Demokratik Kongo--sebagai pihak bertanggung jawab.

ADF merupakan milisi beranggotakan Muslim yang mayoritas berasal dari Uganda. Milisi ini terbentuk pada 1990 sebagai bentuk perlawanan kepada Presiden Yoweri Museveni. Pada 1995, milisi ADF memindahkan basis operasi mereka ke Kongo.

Dari data PBB, ADF bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 500 orang di Uganda dan Kongo. Pada 2017, milisi bersenjata tersebut melakukan penyerangan pada tentara PBB di dekat basis pertahanan mereka di Uganda yang menewaskan 15 tentara, serta tujuh tentara perdamaian juga tewas dalam serangan serupa pada Desember 2018.***

Editor:hasan b
Sumber:inews.id
Kategori:Peristiwa, Internasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/