Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
24 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
24 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
24 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Fahri Hamzah: Ternyata Biaya Rapid Test Lebih Mahal dari Tiket Pesawat Jakarta-Lombok

Fahri Hamzah: Ternyata Biaya Rapid Test Lebih Mahal dari Tiket Pesawat Jakarta-Lombok
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (Istimewa)
Rabu, 24 Juni 2020 14:38 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Mahalnya biaya tes cepat (rapid test) untuk mengidentifikasi terinfeksi virus corona atau Covid-19, dikeluhkan banyak pihak. Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah pun tak ketinggalan menyoroti mahalnya biaya rapid test tersebut.

Lewat cuitannya diakun Twitter-nya @Fahrihamzah seperti dikutip Rabu (24/6/2020), Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menyebut biaya rapid test corona lebih mahal daripada harga tiket pesawat Jakarta-Lombok.

"Saya baru tahu bahwa rupanya harga tiket pesawat Jakarta-Lombok kemarin jauh lebih murah dari biaya pemeriksaan kesehatan akibat melintas 3 pulau Jawa-Lombok-Sumbawa," katanya yang enggan menyebut nominal biaya rapid test.

Fahri menyebut, industri tes dadakan tersebut mengeruk keuntungan besar, bahkan melampaui industri perjalanan yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Melampaui industri perjalanan yang sedang jatuh. Saya sedih karena ternyata bayarnya cukup mahal kalau ditotal. Ini membebani rakyat. Bagi ekonomi berat," ucap politikus asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat ini.

Ia menambahkan, kalau sebagian dari test itu dilakukan bukan karena dibutuhkan secara administratif, tetapi juga karena orang merasa tidak aman dengan dirinya.

Di sisi lain, Fahri Hamzah menilai penerapan New Normal di tengah pandemi sama halnya beradu lari dengan corona. Ia pun bertanya-tanya di mana corona disembunyikan.

"Mereka mengunci corona di mana? Atau corona mengunci kita? Belum jelas, sepertinya adu napas. Corona mati duluan atau kita gila duluan?" ujarnya.

Pada akhirnya, kata Fahri, tak ada lagi pilihan bagi masyarakat selain memberanikan diri melawan corona. "Ada pilihan lain, kita mulai lagi keberanian NewNormal," celetuk Fahri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/