Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
23 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
18 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Pengamat: Mau Ganti Menteri 3x Sehari Gak Ngaruh, Akar Masalahnya di Pucuk Pimpinan

Pengamat: Mau Ganti Menteri 3x Sehari Gak Ngaruh, Akar Masalahnya di Pucuk Pimpinan
Ilustrasi. (Net)
Senin, 29 Juni 2020 16:22 WIB
JAKARTA - Wacana Jokowi melakukan reshuffle para menterinya dikomentari oleh pengamat politik Abdurrahman Syehbubakar. Ia menilai permasalahan bangsa Indonesia saat ini ada di puncak pimpinan negara, bukan pada kabinet.

Walaupun menteri diganti, dinilai tidak akan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah.

"Mau ganti menteri 3 x sehari tidak berpengaruh pada kinerja rezim karena bukan akar masalahnya. Akar masalahnya adalah pucuk pimpinan," tulis Abdurrahman Syehbubakar di akun Facebook-nya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memperlihatkan sikap marah terhadap para menteri di rapat internal kabinet.

"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," kata Jokowi seperti arahannya kepada Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas 18 Juni 2020 lalu, sebagaimana ditayangkan channel YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Gelora.co
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwww