Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
2
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
3
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
21 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
4
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
19 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
5
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
6
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
22 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Kontroversi Kalung Anti Virus Corona, Antara Obat dan Ajian Jimat

Kontroversi Kalung Anti Virus Corona, Antara Obat dan Ajian Jimat
Minggu, 05 Juli 2020 10:58 WIB
JAKARTA - Langkah Kementerian Pertanian (Kementan) mulai memproduksi massal kalung anti virus corona dengan bahan dasar kayu putih, mulai mendapat sorotan tajam. Apalagi dalam memproduksi kalung tersebut, Kementan justru menggandeng swasta yakni PT Eagle Indo Pharma atau produsen Cap Lang dan bukan BUMN Farmasi milik negara.

Menurut rilis Kementan, pembuatan kalung ini sebagai usaha Pemerintah berkontribusi mengatasi pandemi Covid-19. Kebijakan ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung produksi dan usaha anak bangsa.

Di media sosial banyak netizen yang mempertanyakan kenapa Kementan mengajak swasta sementara ada BUMN negara yang juga bisa membuat hal yang sama. Misalnya Kimia Farma, Indofarma dan Biofarma. Perusahaan obat dan vaksin milik negara itu dinilai sangat mampu memproduksinya.

Apalagi sampai saat ini belum ada hasil uji lab yang bisa dipertanggungjawabkan terkait kebenaran khasiat kayu putih untuk menangkal virus corona. Banyak netizen menyarankan Kementan agar berkoordinasi dengan BUMN farmasi tersebut. Agar rakyat sebagai konsumen mendapatkan obat yang benar berkhasiat dan bukan dicap sebagai ajian jimat.

"Ini belum ada hasil uji klinisnya, tiba-tiba sudah jadi kalung anti virus corona. "Ajaib benar negeriku," ujar netizen, Arya. Kontroversi soal kalung ini juga belum direspon oleh pihak Kementerian Kesehatan dan Badan POM sebagai otoritas yang paling berwenang soal pengadaan, produksi dan pengawasan obat.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:gelora.co
Kategori:GoNews Group, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwww