Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
24 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
2
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
24 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
3
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
24 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
4
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
5
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
6
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
3 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

ALE Dukung Percepatan Transformasi Teknologi untuk Bangkit dari Pandemi

ALE Dukung Percepatan Transformasi Teknologi untuk Bangkit dari Pandemi
Link webinar ALE GovDay 2020: Reshaping Indonesia Connected Government.
Kamis, 12 November 2020 19:49 WIB
Penulis: REL

Jakarta – Pandemi Covid-19 yang berjalan kurang lebih 7 bulan telah mengubah total aktivitas masyarakat. Salah satu hal yang paling jelas terlihat adalah masifnya pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dibatasinya kegiatan tatap muka di hampir seluruh bidang memaksa masyarakat beralih ke dunia digital atau dunia virtual. Di satu sisi, hadirnya pandemi mempercepat pengadopsian teknologi digital di masyarakat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan terjadinya pandemi menjadi pendorong untuk melakukan transformasi di berbagai bidang di Indonesia. Hal ini ia katakan saat menjadi Keynote Speaker webinar ALE GovDay 2020 dengan tema Reshaping Indonesia Connected Government. Kegiatan yang berlangsung pada 10 - 11 November 2020 ini membahas bagaimana peran teknologi di masa pandemi dan langkah-langkah apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta, serta pihak-pihak terkait lainnya.

Beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah antara lain penyediaan jaringan backbone fiber optik ke seluruh ibukota kabupaten/kota melalui proyek Palapa Ring, pengembangan pusat data nasional, pengembangan jaringan intra-pemerintah, inisiasi penuntasan infrastruktur digital hingga ke pedesaan (program Last Mile), dan lain-lain. Program Last Mile diharapkan selesai pada tahun 2022 dengan menghadirkan sinyal 4G di 12.500 desa yang belum tersentuh layanan sinyal 4G.

Ia mengatakan percepatan digital juga dilakukan di berbagai bidang lain seperti kesehatan, keuangan, lingkungan, dan lain-lain. Di bidang kesehatan misalnya melalui tele-medicine atau pelayanan kesehatan jarak jauh terutama di daerah yang tenaga kesehatannya belum memadai. Di bidang lingkungan, pemanfaatan digital bisa dilakukan untuk melakukan pendataan potensi kebakaran, topografi, dan lain-lain. “Manfaat transformasi digital harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Suharso.  

Selain infrastruktur, faktor lain yang juga penting adalah tersedianya SDM digital yang mumpuni. Menurut Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Ilham Habibie, pemerintah perlu memfasilitasi kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi. Saat ini, Indonesia masih memerlukan sekitar 9 juta talenta digital demi memenuhi kebutuhan terkait transformasi digital. Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas lembaga sertifikasi nasional TIK sebagai sarana percepatan SDM talenta digital di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya pembentukan National Government Chief Information Officer (NGCIO) yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan CIO institusi (lembaga/kementerian).

Digital Tourism

Di hari kedua ALE GovDay 2020 Reshaping Indonesia Connected Government, Wakil Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, mengatakan digital tourism merupakan salah satu hal penting dalam pengembangan pariwisata Indonesia ke depan. Pengalaman digital menjadi semakin relevan di masa sekarang dimana interaksi secara langsung menjadi terbatas.

“Penguatan akses internet di tujuan wisata menjadi salah satu agenda penting dalam mewujudkan digital tourism. Kemenparekraf sedang membuat aplikasi keamanan dan kesehatan terintegrasi  yang dapat digunakan wisatawan di tempat wisata untuk mengetahui keadaan di tujuan wisata tersebut,” ujar Angela. Ia menyatakan obyek wisata Labuan Bajo dipilih menjadi pilot project dari aplikasi tersebut. Ia mengatakan Kemenparekraf juga terus mendukung inovasi platform digital pariwisata anak bangsa untuk memperkuat ekosistem pariwisata indonesia.

Pemanfaatan teknologi atau platform digital juga menjadi nilai tambah bagi pelaku bisnis pariwisata di Indonesia. “Dengan menggunakan aplikasi wisata, kita bisa mengetahui apakah obyek wisata yang akan kita datangi aman atau tidak. Informasi tersebut adalah nilai lebih dari aplikasi untuk meningkatkan kunjungan dan pendapatan dari obyek wisata tersebut,” jelas Channel Sales Manager, Alcatel-Lucent Enterprise, Novse Hardiman. Ia juga mengatakan untuk perkembangan pariwisata ke depan diperlukan pengembangan IoT (Internet of Things) karena sangat bermanfaat bagi pengguna jasa terkait misalnya transportasi, kesehatan, dan lain-lain.

Editor:Bob
Kategori:GoNews Group, Pendidikan, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/