Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
24 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
3
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
4
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
23 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
5
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
6
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Internasional

Pergantian Tahun di Jerman, Sebagian Besar Pertokoan akan Ditutup

Pergantian Tahun di Jerman, Sebagian Besar Pertokoan akan Ditutup
Pembeli persiapan perayaan Natal mengenakan masker dan memenuhi jalan di kawasan pusat perbelanjaan di Cologne, Hohe Strasse (High Street) selama penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) di Cologne, Jerman, Sabtu (12/12/2020). (foto: ist./reuters)
Minggu, 13 Desember 2020 22:54 WIB

JERMAN - Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan bahwa negaranya akan menutup sebagian besar toko mulai Rabu hingga 10 Januari 2021 dan mempersingkat musim belanja Natal 2020 karena memperketat pembatasan sosial guna mengendalikan Covid-19.

Hanya toko-toko penting seperti supermarket dan apotek, serta bank, yang tetap buka mulai 16 Desember. Sementara salon rambut, salon kecantikan, dan salon tato juga harus tutup.

"Ada kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan," kata Merkel kepada wartawan, Minggu (13/12/2020) menyusul pertemuannya dengan para pemimpin 16 negara bagian federal.

Terkait rencana ini, menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz mengatakan, pemerintah akan mendukung perusahaan yang terkena dampak dengan total anggaran sekitar 11 miliar euro (13,3 miliar dolar AS) selama satu bulan. Bisnis yang terpaksa tutup dapat menerima hingga 90 persen dari biaya tetap, atau naik 500.000 euro untuk satu bulan.

Lansiran reuters menyebut, rencana kebijakan ketat ini juga membuat sekolah-sekolah akan ditutup, dan pemberi kerja diminta untuk menutup operasi atau menerapkan kerja dari rumah. Penjualan kembang api juga akan dilarang menjelang malam pergantian tahun.

"Situasinya di luar kendali," kata perdana menteri Bavaria, Bayern Markus Soeder.

Pertemuan pribadi akan dibatasi tidak lebih dari lima orang dari dua rumah tangga. Untuk liburan natal, aturannya akan sedikit dilonggarkan agar keluarga bisa merayakan bersama.

Merkel dan Soeder mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah ekonomi dapat dibuka kembali setelah 10 Januari.

Infeksi harian baru dan kematian telah mencapai rekor dalam beberapa hari terakhir, dan lebih banyak politisi telah menyatakan peringatan.

Jerman, pusat ekonomi terbesar di Eropa, lebih berhasil daripada banyak negara Eropa dalam mengendalikan pandemi pada gelombang pertama di bulan Maret dan April. Tapi tengah berjuang untuk membalikkan arus di gelombang kedua.

Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Jerman meningkat 20.200 menjadi 1.320.716, menurut data teranyar Robert Koch Institute (RKI). Korban tewas yang dilaporkan pun naik menjadi 21.787 kasus kematian pasien positif.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Kesehatan, Internasional, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/