Krisna Bayu Sarankan Lifter Deni Minta Maaf
Penulis: Azhari Nasution
"Saya selaku Olimpian menyarankan Deni menulis surat pernyataan maaf dengan mengakui kesalahan dan berjanji tidak mengulangi jika diberikan kesempatan untuk tampil di Olimpiade. Saya yakin pak Rosan P Roeslani selaku Ketua Umum PB PABSI akan memberikan pertimbangan mengingat jumlah atlet Indonesia masih kecil yang lolos ke Tokyo," kata Krisna Bayu yang dihubungi, Selasa (2/3/2021).
Krisna Bayu tidak menyalahkan keputusan PB PABSI yang mengeluarkan surat pemecatan Deni yang disebut indisipliner saat menjalani pelatnas. Harusnya, kata Krisna Bayu, Deni menyikapinya dengan bijaksana.
"Di Pelatnas itu kan ada aturan yang dibuat dan tidak boleh dilanggar. Aturan itu kan dibuat demi kebaikan atlet dalam upaya meningkatkan prestasi selama menjalani pelatnas. Jadi, saya tidak menyalahkan sanksi pemecatan yang dilakukan PB PABSI," jelasnya.
Sebagai contoh, Krisna Bayu menyebutkan tinggal di luar pelatnas bersama istri. Begitu juga saat nyambi pekerjaan lain. "Deni kan masuk pelatnas kan dibiayai dengan anggaran negara. Konsekuensinya selama menjalani pelatnas yah tidak boleh melanggar dari ketentuan yang diberlakukan apalagi tinggal di luar pelatnas. Begiu juga bekerja di tempat lain yang jelas mengganggu periodesasi latihan," kata mantan judoko andalan Indonesia yang tampil di Olimpiade Athena 2004 ini.
Meski Deni melanggar dan sudah diberikan sanksi dengan dikeluarkan dari pelatnas Olimpiade, kata Krisna Bayu, PB PABSI juga perlu mempertimbangkan keinginan Deni untuk bisa tampil di Olimpiade. Apalagi, jika Deni telah melayangkan surat permintaan maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
"Marilah kita berbesar hari dengan membuang ego masing-masing untuk memikirkan kepentingan yang lebih besar. Apalagi, Deni itu punya peluang besar untuk menambah kuota tiket atlet Indonesia yang akan tampil di Tokyo nanti," imbuhnya.
Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali juga menyerahkan sepenuhnya permasalahan Deni yang ingin tampil di Olimpiade Tokyo 2021 kepada Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI). "Semua keputusan tentang atlet kita serahkan kepada pimpinan cabang olahraga," kata Zainudin Amali saat menjawab pertanyaan GoNews. co tentang nasib lifter Deni.
Menurut Amali, pihaknya sudah mendapat laporan tentang masalah indisipliner lifter Deni yang dikeluarkan dari pelatnas Olimpiade. 'Data yang masuk kepada kami menyangkut prilaku yang indisipliner. Tentunya, pemerintah harus bisa memperhatikan keputusan cabor karena cabor yang mengetahui para atlet itu dalam kesehariannya," katanya.
"Yang kita harapkan selain berprestasi seorang atlet harus disiplin dan berprilaku baik, apalagi bagi para atlet senior yang wajib menjadi teladan buat para juniornya," tambahnya. ***
Kategori | : | Olahraga, DKI Jakarta |