Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
9 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
9 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
8 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
8 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
8 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
8 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Olahraga

Menpora Amali Nilai Disertasi Karya Ilmiah S3 Sulistiyono Sejalan dengan Inpres Nomor 3

Menpora Amali Nilai Disertasi Karya Ilmiah S3 Sulistiyono Sejalan dengan Inpres Nomor 3
Menpora Zainudin Amali. (Dok. Kemenpora)
Selasa, 22 Juni 2021 16:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Zainudin Amali menjadi penguji pada Ujian Terbuka Promosi Doktor S3  Ilmu Keolahragaan Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) atas nama Sulistiyono melalui virtual dari Sitroom, Kemenpora Jakarta, Selasa (22/6/2021).

Selain Amali, turut hadir Dewan Penguji antara lain Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Jamal Wiwoho, Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Prof Dr Nurhasan dan Rektor Universirs Negeri Yogyakarta Prof Dr Sumaryanto.

Sulistiyono menyusun disertasi karya ilmiah S3-nya dengan judul Pengembangan Model Latihan Berbasis Games Experience Learning untuk Mengembangkan Keterampilan dan Karakter pada Siswa Sekolah Sepakbola Kelompok Umur 9 -12 tahun ( Studi Pengembangan pada Sekolah Sepak bola di Kabupaten Sleman).

Dalam paparannya, Sulistiyono mengatakan bahwa sekolah sepak bola sebagai akar rumput yang membina pemain usia 7 sampai 15 tahun. "Mengacu model pembinaan di negara maju dengan konsep Long Term Athlete Development (LTAD), pada usia 9-12 tahun, idealnya mereka masih berada pada level pengembangan tehnik dan karakter. Tetapi apa yang terjadi di Indonesia, lathan berorientasi pada kemenangan tim ketika bertanding dalam kompetisi, "ujarnya.

Menurutnya, di Indonesia model latihan lebih latihan bersifat spesialisasi dini bahkan pengembangan karakter diabaikan oleh pelatih. "Solusi yang saya prediksi dapat menyelesaikan masalah, kami mengajukan penelitian dengan judul Model Latihan Berbasis Games Experience Learning untuk Mengembangkan Keterampilan dan Karakter pada Siswa Sekolah Sepakbola Kelompok Umur 9 -12 tahun," jelasnya.

Sebelum melakukan penelitian disertasi ia telah melakukan studi literatur terkait dengan penelitian yang relevan, pengembangan skill maupun pengembangan karakter di dunia olahraga. "Pengembangan dan karakter dalam latar belakang olahraga prestasi belum kami temukan. Memang ada tapi masih dalam dunia pendidikan jasmani," ucapnya.

"Rumusan masalah yang dipilih ada 6, tetapi ada masalah yang paling paling yaitu masalah ke 6 yaitu, bagaimana efektivitas model latihan ini dibandingkan dengan model latihan yang bersifat konvensional atau saat ini banyak dilakukan di lapangan," tambahnya.

Ia melanjutkan, kondisi yang terjadi di kabupaten Sleman, SDM pelatih 40% yang ada di lapangan belum memiliki lisensi pelatihan. Pelatih berorientasi pada fisik, teknik dan taktik tetapi karakter belum menjadi perhatian khusus oleh mereka. Namun demikian, pelatih mengamggap bahwa olahraga dapat dijadikan media untuk mengembangkan karakte tapi diakui masih sering terjadi hal-hal yang tidak mengenakan di pertandingan sepakbola.

Berikutnya, masih katanya, para pelatih memberikan pendapat bahwa dari sekian banyak jenis karakter menurut mereka disiplin, kerja keras, kerja sama, jujur menghormati orang lain dan tanggung jawab menjadi karakter yang paling dianggap penting dari sekian karakter yang lainnya dalam mengembangkan pemain sepak bola.

Pada saat uji efektivitas, Sulistiyono mengunakan 2 kelompok dengan pendekatan ancova dan paired test maka model yang dikembangkan dinyatakan lebih efektif untuk mengembangkan skill dan karakter pada siswa usia 9 - 12 tahun.

"Permainan menjadi hal yang menyenangkan buat anak sehingga mereka sangat enjoy dalam menjalani model ini. Kesimpulan, model ini berpengaruh lebih signifikan dan efektif dibandingkan latihan konvensional untuk mengembangkan skill dan karakter terhadap siswa SSB usia 9 - 12 tahun," tutupnya.

Pada kesempatan ini, Amali mengajukan sejumlah pertanyaan. Setelah mendengarkan paparan dan jawaban dari Sulistiyono, iapun mengapresiasi terhadap penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyono.

"Dari hasil penielitian lembaga survey internasional bahwa 77% rakyat Indonesia sangat menyukai sepakbola tapi Indonesia sangat tertinggal dengan negara lain. Karena itu Bapak Presiden mengeluarkan Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan persepakbolaan nasional. Dan ini kita bisa kolaborasikan," ujarnya.

Iapun setuju bahwa para pelatih SSB banyak yang tidak berlisensi. "Saya pernah di satu kunjungan kerja menemukan ada satu SSB yang melatih sesuai yang ia dapatkan oleh para pelatihnya dulu. Bisa dibayangkan usia 9-12 diberi porsi latihan senior. Tentu banyak hal yang tidak masuk di mereka, " ucapnya.

Karena ini sejalan dengan Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan persepakbolaan nasional. Iapun menjelaskan Inpres tersebut. "Sekarang ini kita punya Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepakbola nasional. Tugas Kemenpora menyusun dan menetapkan petunjuk, pedoman teknis pada kementrian dan lembaga terkait terhadap sepakbola kita," katanya.

Secara khusus, Kemenpora mendapatkan beberapa tugas."Pertama, kami melakukan pengembangan kurikulum, pengembangan bakat pemain sepakbola. Kemudian melakukan pembinaan usia dini dan muda secara berjenjang. Penyelenggaraan kompetisi kelompok usia, fasilitasi tenaga ahli, instruktur, wasit dan pelatih. Bimbingan teknis pada centra olahraga sepakbola," ucapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/