Jawab Permintaan Menpora, Rahmat: Insya Allah Bisa Bertading di Paris

JAKARTA - Lifter junior, Rahmat Erwin Abdullah membuat kejutan di  Olimpiade 2020. Pada penampilan perdana, Rahmat, panggilan akrab Eahmat Erwin Abdullah diluar dugaan mampu meraih medali perunggu. Padahal, lawan-lawan yang dihadapi di kelas 73kg putra itu memiliki angkatan di atasnya.

Menerima video call langsung dari Menpora Zainudin Amali, Kamis (29/7/2021), Rahmat terlihat begitu gembira. Dalam percakapan tersebut, Amali mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Rahmat yang sudah berjuang luar biasa untuk mempersembahkan medali perungggu di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

"Assalamualaikum, selamat ya sudah mempersembahkan medali untuk Indonesia. Saya ikut melihat ketika kamu bertanding," kata Menpora Amali mengawali percakapannya.
Menpora juga cukup bangga dengan prestasi yang diukir Rahmat di ajang olahraga paling bergengsi di dunia ini. Apalagi menurutnya usia Rahmat masih cukup muda dan memiliki banyak peluang prestasi.

"Usia kamu masih sangat muda, harus terus dijaga semangatnya. Jangan berpikir yang lain dulu, terus berlatih agar bisa memberikan prestasi untuk negeri ini, apalagi masih ada Olimpiade 2024 di Paris. Siap-siap ya." pinta Amali.

Menpora Amali juga menyampaikan pesan ucapan selamat dari Presiden Jokowi. "Presiden Jokowi juga titip salam dan mengucapkan selamat kepada kamu. Presiden sangat bangga. Dan jangan lupa selalu jaga kesehatan ya," pesan Amali.

Mendapat ucapan selamat dari Presiden Jokwi dan Menpora Amali. Rahmat mengucapkan terima kasih. "Terima kasih pak atas ucapanya. Insyallah saya akan selalu menjaga semangat dan kesehatan. Salam kembali buat pak Presiden ya pak," jawab Rahmat.

"Insyallah di Olimpiade 2024 Paris nanti bisa bertanding lagi," kata Rahmat yang berada di depan kamar athlete villalge sambil memegang bunga kemenangan.

Rahmat Erwin Abdullah memang tampil mengejutkan dengan meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Turun di cabang olahraga angkat besi kelas 73 kg, Rahmat yang masuk Grup B berhasil melakukan total angkatan 342 kg.

Pada angkatan snacth (langsung), Rahmat berhasil mengangkat beban sebesar 152 kg. Sedangkan pada angkatan clean and jerk (dua tahap), dia mampu mengangkat beban hingga 190 kg.

Ketua Umum PB PABSI yang juga Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Rosan P Roeslani, menyebut angkatan Clean and Jerk deberat 190kg itu menyamai rekor Olimpiade. Dan, dia menyebut angkatan tersebut menyebabkan Rahmat mampu meraih perunggu dengan melampuai prestasi lifter unggulan yang berada di Grup A.

Rahmat Erwin Abdullah kalah dari atlet China, Shi Ziyong, yang meraih emas usai melakukan total angkatan 364 kg. Semantara medali perak diraih wakil Venezuela, Julio Mayora, dengan total angkatan 346 kg.

Rahmat mengaku medali perunggu itu dipersembahkan untuk keluarga terutama kedua orang tua tercinta dan juga seluruh masyarakat Indonesia. "Saya sangat bersyukur. Medali ini saya persembahkan untuk keluarga saya, ayah dan ibu. Untuk seluruh masyarakat Indonesia, Kemenpora, NOC Indonesia, PB PABSI, serta semua yang sudah mendukung saya,” katanya. ***