Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
17 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
17 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
21 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
17 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
17 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Pendidikan

Di Rumah Aja? Ajak Anak Berimajinasi dan Kembangkan Pola Pikirnya Sejak Dini!

Di Rumah Aja? Ajak Anak Berimajinasi dan Kembangkan Pola Pikirnya Sejak Dini!
Biarkan dirinya mengeksplorasi imajinasi dan pola pikir dengan bermain. (Foto: Shutterstock)
Kamis, 12 Agustus 2021 11:46 WIB

JAKARTA - Meskipun berada di rumah aja, perkembangan kecerdasan dan kreativitas anak tetap bisa diasah. Anda tetap dapat mengembangkan kecerdasannya menjadi optimal lewat imajinasi dan kreativitas.

Dilansir American Psychological Association, perkembangan kognitif yang paling signifikan terjadi pada rentang usia 6-10 tahun. Namun, akan lebih baik jika orang tua sudah mulai menstimulasi pola pikir anak sejak pertama kali si kecil belajar bicara.

Walaupun banyak pertanyaan, biarkan si kecil belajar untuk mengeksplorasi hal-hal yang ingin ia ketahui. Dengan begitu, daya imajinasi dan kreativitasnya akan terasah.
Journal of Experimental Child Psychology menyatakan bahwa melatih pola pikir dan kognitif anak sejak dini dapat memberikan banyak keuntungan bagi anak untuk menyongsong masa depan dan memaksimalkan tumbuh kembangnya.

Mulai dari peningkatan kapasitas memori, melancarkan penyerapan kata-kata supaya lancar berkomunikasi, mengembangkan sifat simpatik dan empatik, serta mengerti tentang tanggung jawab dalam setiap perbuatannya.

Selama di rumah aja, Anda dapat menerapkan 4 langkah berikut untuk melatih perkembangan pola pikir dan kognitif si kecil. Apa itu?

1. Menerapkan komunikasi dua arah dengan anak

Sejak dini, anak perlu menyadari pentingnya mendengarkan bimbingan dari orang tua. Hal itu tentu dibarengi dengan peran orang tua yang menjadi pendengar yang baik bagi anak. Dengan merasa 'didengarkan', si kecil akan mengetahui bahwa keputusan yang ia ambil dapat memberikan sebuah dampak. Alhasil, perkembangan pola pikirnya akan menanamkan sifat bertanggung jawab.

Selain itu, si kecil juga akan tumbuh menjadi orang yang lebih menghargai orang-orang di sekelilingnya. Bukan hanya Anda, tetapi juga kepada saudara, teman, atau bahkan orang asing sekali pun.

2. Menanamkan nilai lewat berbagai aktivitas dan permainan sederhana
Selama di rumah aja, banyak hal yang tetap bisa Anda lakukan bersama si kecil. Jika si kecil menyukai aktivitas fisik, Anda bisa bermain peran yang dapat mengajaknya bergerak sekaligus mewujudkan imajinasinya.

Misal, bila si kecil ingin menjadi seorang putri kerajaan, Anda dapat memberikannya mahkota mainan dan mengkreasikan pakaian rumah menjadi gaun panjang.
Sambil bermain, tanamkan nilai-nilai bahwa siapa pun di dunia ini dapat menjadi seorang putri selama ia memiliki hati yang baik dan bijaksana. Dari sana, kecerdasan sosial anak akan terasah.

Masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan di rumah dengan alat sederhana. Misalnya, si kecil mulai menunjukkan ketertarikan terhadap dunia tata rias wajah dan rambut, Anda juga dapat menggali potensinya sejak dini. Caranya, Anda bisa membiarkan si kecil bermain kepang-kepangan atau menata penampilan sesuai dengan kreativitasnya.

3. Mendukung keberanian dan memberikan validasi atas pilihannya

Seperti yang disampaikan dalam Hindawi Child Development Research, kecerdasan dan kepekaan anak ikut terdorong bila orang-orang sekitarnya mendukung saat si kecil membuat keputusan.

Tak hanya ketika mendapatkan penghargaan atau berprestasi saja, anak pun harus tetap didukung saat mengalami kegagalan. Anda dapat memberikan apresiasi kepada si kecil karena telah berani menunjukkan diri dan berusaha.

Misal, ketika anak ingin mengikuti lomba di sekolah, beri pemahaman bahwa menang atau kalah tidaklah penting, asalkan ia telah berusaha memberikan yang terbaik.

4. Menanyakan 'Apa yang kamu inginkan?'

Alih-alih mendikte apa yang harus ia lakukan, bukankah akan lebih baik jika Anda juga tahu apa yang anak butuh atau inginkan? Ya, Moms, persepsi dan pola pikir anak akan lebih cepat bertumbuh ketika dirinya diberi “ruang bebas”.

Mulai dari pilihan di mana ia ingin belajar, dengan siapa ia ingin berteman dan bermain, cara berpakaiannya, bahkan hingga sabun mandi kesukaannya. Selama ia bertanggung jawab atas pilihannya dan tidak merugikan orang lain, Anda tidak perlu melarangnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Pendidikan, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/