Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
11 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
2 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Pemerintahan
47 menit yang lalu
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Eksklusif: Parpol DPR Gabung Koalisi Gerindra-PKB

Eksklusif: Parpol DPR Gabung Koalisi Gerindra-PKB
Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar di acara Rapimnas) Partai Gerindra, di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). (Foto: Istimewa)
Sabtu, 05 November 2022 14:12 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad tampak terkejut. Saat wartawan mendadak bertanya tentang dua parpol yang bakal gabung koalisi Gerindra dan PKB. Bahkan hingga meminta media mengulang pertanyaan yang diajukan.

Bukan menjawab, Dasco malah balik tanya. "Kata siapa?" ujar Dasco.

Ketua Harian Partai Gerindra itupun akhirnya senyum ketika mendengar informasi tersebut datang langsung dari Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. Dasco akhirnya mengakui, saat ini ada partai parlemen yang tengah menjalin komunikasi intens dengan Gerindra dan PKB. "Partai yang akan kita ajak berkoalisi tentunya masih dalam komunikasi yang intensif," kata Dasco di Gedung DPR, Jumat (4/11/2022).

Seorang petinggi koalisi Gerindra dan PKB mengakui bahwa Ketum Gerindra, Prabowo Subianto tengah ditugaskan menggaet mantan koalisi Gerindra di Pemilu 2019. Namun sumber ini menolak membocorkan, parpol apa yang dimaksud tersebut. Menurut dia, jika hal ini diungkap akan berdampak pada konfigurasi koalisi saat ini. "Bisa terjadi kecelakaan politik," ujar sumber ini.

Sumber lain di koalisi Gerindra dan PKB mengatakan, saat ini tengah dibangun negosiasi dengan dua parpol yang bakal bergabung itu. "Sedang negosiasi. Yang jelas bukan NasDem," ujar anggota DPR ini.

Diketahui, saat ini ada tiga poros politik yang telah bersiap bertarung di Pemilu 2024. Selain koalisi Gerindra dan PKB. Ada Golkar-PAN-PPP serta NasDem-Demokrat-PKS. PDIP bisa mencalonkan presiden tanpa perlu berkoalisi.

Merunut ke belakang, teman koalisi Gerindra pada Pemilu 2019 yakni PKS dan PAN. Sebelumnya, kabar PKS diajak bergabung oleh pemerintah memang berhembus kencang. Bahkan bakal diganjar dua kursi menteri.

Jubir PKS, Kholid menegaskan, koalisinya sudah 90 persen akan bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama NasDem dan Demokrat. Meskipun, dia mengakui tak menutup kemungkinan parpolnya berubah arah koalisi.

Termasuk soal komunikasi Gerindra dan PKS. Menurut dia, wajar jika dua parpol ini membangun komunikasi. "Sejauh ini ya komunikasi biasa saja. Silakan kontak Sekjen Habib Aboe. Beliau kan dekat dengan Pak Sufmi Dasco, kolega di DPR RI," kata Kholid.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga pernah menyampaikan harapan agar PKS bergabung dengan koalisinya. Kata dia, pendekatan sedang dilakukan antara koalisi Gerindra-PKB dengan PKS. "Terus kita pendekatan. Saya berharap PKS bisa masuk," ujar Cak Imin pada Minggu (23/10/2022).

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman mengakui, ada informasi PKS ditawari dua kursi menteri. Namun bukan langsung datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami telusuri info ini, katanya itu usulan dari seorang menteri yang juga ketum sebuah partai. Konon Pak Jokowi senang dengan usulan tersebut," ujar Sohibul.

Seorang politikus dari parpol pemerintah membenarkan informasi dari Sohibul. Menurut dia, orang tersebut adalah Menteri Pertahanan. "Pak Prabowo," kata Sumber ini.

Hingga kini, Istana tak memberikan komentar tentang tawaran dua kursi menteri untuk PKS. Gerindra juga belum memberikan tanggapan tentang usulan Prabowo kasih dua kursi menteri untuk PKS.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Saiful Huda mengungkap, kriteria partai yang tengah didekati oleh koalisi Gerindra-PKB. Partai itu adalah yang pernah berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres sebelumnya. Serta ada partai yang pernah berkoalisi dengan PKB di Pilpres sebelumnya.

Huda menjelaskan, kedua partai memang berbagi peran masing-masing untuk mendekati partai politik. Gerindra berperan mendekati partai yang pernah berkoalisi di Pilpres sebelumnya. "Kami berbagi peran. Mana partai yang selama dalam putaran Pilpres sudah membangun koalisi dengan Gerindra, berarti Gerindra concern di partai-partai yang selama ini dalam setiap putaran Pilpres menjadi bagian koalisi Gerindra," ujar Huda ketika berbincang dengan merdeka.com, Kamis (3/11).

PKB juga mengambil peran untuk mendekati partai yang pernah membangun kerjasama politik di Pilpres. "PKB mengambil peran yang selama ini dalam pilpres menjadi bagian dari koalisi PKB kita mendekat," imbuh Huda.

Berbagi peran ini dilakukan karena PKB dan Gerindra baru kali ini bekerjasama. Kedua partai memiliki jejaring yang berbeda. Maka untuk mendekati partai pun saling berbagi tugas. "Itulah yang sedang terus berbagi peran untuk mengajak partai-partai yang ada kedekatan kita ajak," kata Huda.

Namun, Huda belum mau mengungkap ke publik partai mana yang sedang didekati dua partai. Sebelumnya Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebut ada dua partai yang bakal bergabung. "Belum waktunya untuk dibuka, kita menghargai proses politik yang sedang berlangsung ya. Jadi kira-kira sabarlah. Judulnya sabar. Ada waktunya kita umumkan," ujar Huda.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/