Pohon Bambu dan Tiang Listrik Roboh Akibat Longsor, Warga Batang Diminta Waspada

BATANG - Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan pohon bambu serta tiang listrik roboh menutupi akses jalur Limpung-Bawang.

Kapolsek Reban bersama anggota, Danramil dan anggota Koramil Reban, tim Rescue, Bagana, Damkar, beserta warga masyarakat bergotong royong melakukan evakuasi. "Kita melaksanakan evakuasi dengan untuk memotong dan membersihkan puing-puing material yang menutup akses jalan raya," ujar Kapolsek Reban AKP Daryanto, Jumat (3/3/2023).

Sementara untuk jalur Provinsi kata Dia, saat ini tidak mengalami kerusakan. Pihaknya sudah melakukan evakuasi dan pembersihan bambu sehingga jalur sudah dapat dilewati kendaran bermotor. "Masyarakat di sekitar lokasi kejadian diminta untuk tetap waspada dan hati-hati saat melintas di jalur tersebut," imbaunya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Batang bersama Forkopimda menggelar apel siaga bencana antisipasi cuaca ekstrem pada Rabu (22/2/2023). Apel dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki dan dihadiri langsung oleh Direktur Pol Airud Polda Jateng Kombes Pol Hariadi.

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, apel siaga bencana hari ini merupakan kegiatan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. "Cuaca ekstrem sampai sekarang menjadi salah satu kesiapan kami, sehingga jika dengan kondisi ekstrem saat hujan bisa menyebabkan terjadinya tanah longsor seperti kejadian longsor di jalan raya Reban-Blado meskipun kecil perlu tetap waspada," jelasnya.

Jumlah bencana di Kabupaten Batang pada periode akhir 2022 hingga Rabu (22/2) mencapai 45 kejadian. Banjir menjadi bencana terbanyak terjadi di Kabupaten Batang. "Apel pagi hari ini juga sebagai bentuk kesiapsiagaan kita dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana yang mungkin terjadi mengingat cuaca masih ekstrim," kata Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki.

Rincian bencana terjadi di Batang yaitu bencana banjir sebanyak 24 kejadian, banjir bandang satu kejadian dan tanah longsor tujuh kejadian serta cuaca ekstrim/ angin kencang 13 kejadian. Bencana terbaru adalah longsor di jalan raya Reban-Blado.

"Meskipun kecil namun kita perlu dan harus tetap waspada terjadinya bencana hidrometrologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrim atau angin kencang," urainya.

Apel gelar pasukan itu diikuti ratusan orang mulai dari relawan, baik TNI, POLRI, PMI, anggota BPBD Kabupaten Batang dan stakeholder terkait. Apel itu juga menampilkan peralatan kebencanaan mulai dari kapal karet hingga dapur umum.

Lani mengingatkan sampai saat ini belum ada satu alat pun dapat mendeteksi terjadi bencana. "Pengamatan terjadinya bencana memang dapat diperkirakan melalui fenomena alam atau lempengan-lempengan yang ada di laut, namun kapan bencana akan terjadi kita tidak tahu," jelasnya.***