Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pengusiran Gagal, Gajah Bertahan di Pemukiman Warga

Pengusiran Gagal, Gajah Bertahan di Pemukiman Warga
Kawanan gajah di areal persawahan warga Kemukiman Pamar, Kecamatan Rusep Antara, Kabupaten Aceh Tengah.
Selasa, 02 Agustus 2016 22:02 WIB
Penulis: Syamsul Bahri

TAKENGON – Instansi terkait sejauh ini belum bisa mengatasi amukan gajah yang menyerang areal persawahan di Kemukiman Pamar, Kecamatan Rusep Antara, Kabupaten Aceh Tengah. Kepastian ini diperoleh GoAceh dari Kepala Resort KSDA Wilayah V, Basri, Selasa (2/8/2016).

Basri, mengatakan, pihaknya bersama dengan Tim BKSDA Provinsi, telah melakukan upaya pengusiran gajah dengan cara menghidupkan mercon. Namun upaya tersbeut gagal karena protes dari sebagain warga setempat. “Mereka tidak bisa terima kita hidupkan mercon. Bahkan mereka mengancam jika tetap dilakukan pembakaran mercon, maka pihak BKSDA akan dibakar juga,” kata Basri.

Ia menilai, sikap tersebut karena pemahaman masyarakat yang keliru. “Mereka beranggapan, jika menyakiti gajah maka akan berefek pada timbulnya persoalan yang lebih besar. Biasanya mereka mengaku hanya mengadakan kenduri secara adat, dan gajah pun pergi," ungkap Basri.

Lebih jauh Basri menjelaskan, sebenarnya ada metode ampuh yang bisa digunakan untuk menghalau gajah ini, yaitu mendatangkan gajah jinak yang ada di BKSDA Provinsi. Namun persoalan lain yang timbul, mendatangkan gajah jinak butuh biaya besar. “Nah hal inilah yang menjadi kendala, karena pihak Pemda Aceh Tengah tidak mau mengeluarkan biaya operasional untuk mendatang gajah jinak,” katanya.

Komandan Koramil Linge, Kapten Inf Iwan Mulyawan, yang sedang melakukan program pertanian disana, memastikan kawanan gajah hingga kini masih berada di pemukiman warga. Kawasan gajah disanajustru semakin jinak. Mereka bisa dikdekati dan difoto dari jarak 10 meter.

“Beberapa tokoh masyarakat sudah meminta agar gajah tersebut ditembak saja, namun kami tidak bisa mengeluarkan senjata tanpa ada petunjuk pimpinan,” kata Iwan saat dihubungi via telepon.

Kepala Dinas Perkebunan dan Kehuatanan Aceh Tengah, Abadi, menolak pernytaan pemerintah daerah tidak merespon keluhan warga terkait amukan gajah tersebut. Dia bahkan mengaku sudah turun ke lapangan melihat langsung  disana. Terkait penanggulangan gajah, itu kewenangan BKSDA.

"Mereka itu BKSDA secara Undang-undangkandi bawah naungan pusat, dana yang mereka gunakan juga dari APBN. Kita tidak punya pos untuk itu" kata Abadi 

Editor:TAM
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/