Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
18 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
17 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
17 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
17 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
17 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bahas Soal Freeport, Jonan Undang Gubernur Papua Makan Siang

Bahas Soal Freeport, Jonan Undang Gubernur Papua Makan Siang
Istimewa.
Sabtu, 07 Oktober 2017 18:05 WIB
JAKARTA - Menteri ESDM Ignasius Jonan mengundang Gubernur Papua Lukas Enembe makan siang di rumah dinasnya diJakarta, Sabtu (7/10).

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden agar Jonan kembali terlibat dalam perundingan dengan PT Freeport Indonesia. Sehari sebelumnya, Jumat (6/10), Jonan mengundang CEO Freeport McMoran Richard Adkerson dan Direktur Eksekutif Freeport Indonesia Tonny Wenas ke kantornya.

Dalam makan siang hari ini, Lukas Enembe didampingi Bupati Puncak Jaya Willem Wandik, Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya, dan anggota Komisi 7 DOR Dapil Papua Tonny Wardoyo. Sementara Jonan didampingi sejumlah pejabat Kementerian ESDM, di antaranya Wamen Arcandra Tahar, Sekjen M Teguh Pamuji, dan Dirjen Minerba Bambang Gatot Ariyono.

Dalam pertemuan yang berlangsung santai tersebut, Jonan menjelaskan perkembangan perundingan antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia.

"Pemerintah dan masyarakat Papua satu kata dan sepakat dengan pemerintah pusat dalam menghadapi PT Freeport," kata Gubernur Lukas.

Lukas menegaskan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah dalam perundingan tersebut. Dalam kesempatan itu, Jonan mengklarifikasi informasi yang menyebut Freeport menolak divestasi 51% saham.

Sesuai hasil pertemuan dengan Adkerson sehari sebelumnya, Jonan menjelaskan bahwa Freeport tetap memegang komitmen sesuai kerangka dasar (framework) yang telah disepakati sebelumnya. Di antaranya divestasi saham 51% saham, pembangunan smelter dan pendapat negara secara agregat lebih baik dibanding rezim Kontrak Karya.

Yang menjadi keberatan Freeport adalah hal-hal teknis menyangkut mekanisme, timing dan valuasi divestasi. Inilah poin-poin yang saat ini sedang dirundingkan Freeport dengan pemerintah.

Dalam pertemuan tersebut kembali disinggung tentang porsi saham hasil divestasi untuk Papua sebesar 10%. Jumlah tersebut akan dialokasikan secara proporsional untuk pemerintah provinsi, pemkab yang wilayahnya terdapat operasi Freeport dan masyarakat adat.

Lukas menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat yang mengalokasikan saham untuk Papua. Sebab hal itu baru kali ini terjadi. Sebelumnya baik dalam kontrak karya pertama maupun kedua, tidak ada alokasi saham untuk masyarakat Papua.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:merdeka.com
Kategori:Papua, DKI Jakarta, Pemerintahan, Ekonomi, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/