Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
20 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
14 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kunjungi Serikat Islam, Humphrey Djemat: Kita Serius Satukan Kembali PPP dengan Jalur Islah

Kunjungi Serikat Islam, Humphrey Djemat: Kita Serius Satukan Kembali PPP dengan Jalur Islah
Jum'at, 10 Agustus 2018 17:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Plt Ketua Umum PPP kubu Djan Farid, Humphrey Djemat, hari ini Jumat (10/9/2018) mengunjungi Serikat Islam. Kedatangan Humphrey Djemat kali ini, diterima langsung pimpinan Serikat Islam, Hamdan Zulfa.

"Tujuan kita tentu pertama silaturahmi, yang kedua kalau kita sudah bicara PPP, secepatnya kita harus bersatu," ujarnya.

Keseriusan Humphery Djemat dalam upayanya menyatukan dua kubu yang berseteru, sebelum mendatangi Serikat Islam, pihaknya juga terlebih dahulu bersilaturahmi ke PBNU.

"Setelah PBNU dan sekarang kita ke Serikat Islam, tujuannya adalah uapaya menyatukan kembali PPP. Bahkan ini ada dua lagi para pendiri dari PPP yang harus kita kunjungi untuk bukti kita serius menyatukan PPP bisa dengan cara Islah," paparnya.

Karena kata dia, posisi dua pendiri tersebut diyakini bisa menjadi mediator. "Sebagai pendiri mereka punya wibawa bisa menjadi mediator waktu zaman Pak Jan Farid selalu beliau-beliau yang penyelesaian langsung. Kita berharap tokoh tersebut bisa merumuskannya dengan lebih baik, supaya ada konsep yang lebih matang," tandasnya.

Ia juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini PPP yang ia pimpin akan segera melakukan Mukernas, tepatnya pada bulan Oktober 2018.

"Dengan Mukernas itu, kita lihat aspirasi di daerah bagaimana. Dan yang terpenting bagi kami adalah, upaya menyatukan kembali PPP," tandasnya.

Jadi saat ini katanya lagi, siapapun presiden dan wakil presiden yang akan menang pada Pilpres 2019, PPP yang ia pimpin belum menentukan sikap dukuangan. "Soal Pilpres kita belum menentukan, yang paling penting presidennya boleh siapa saja tapi PPP nya harus bersatu, soal sikap politik nanti pasti ada tapi kita harus bisa merumuskan konsep yang jelas," tukasnya.

Fokus partai yang ia pimpin saat ini adalah, bagaimana terlepas dari kepentingan. "Target jangka pendek kita memikirkan PPP. Soal pilihan pasti berbeda-beda, meskipun ditingkat grassroot ini sudah pernah rapimnas dan menolak Jokowi," jelasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/