Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
5 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
5 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gerindra Tegaskan Tetap Oposisi

Gerindra Tegaskan Tetap Oposisi
Senin, 15 Juli 2019 19:58 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menegaskan pernyataan Ketua Umum Prabowo Subianto tidak mengartikan partai berlambang garuda itu berubah haluan menjadi pendukung Presiden Joko Widodo. Kendati, Prabowo bilang siap membantu pemerintah.

Menurut Sodik, Prabowo yang berkewenangan bicara apakah ada tawaran dari Jokowi. Namun, sinyal yang diberikan mantan Danjen Kopassus itu, Gerindra tetap menjadi oposisi.

"Kalau soal tawaran konkretnya yang berhak bicara adalah pimpinan kami. Tapi pimpinan kami juga sudah bilang bahwa kami di luar," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/7).

Dia meluruskan pernyataan Prabowo terkait siap membantu pemerintah. Sodik menjelaskan, maksudnya adalah siap bekerjasama membangun bangsa baik di posisi manapun. Kemungkinan bekerjasama pun, Sodik tidak menutup gabung dalam pimpinan di MPR.

"Bekerja samanya kan gitu. Bekerja sama dalam pengertian luas membangun bangsa. Jangan diartikan bekerja sama dalam artian sempit. pokok posisi yang baik adalah bekerja sama demi bangsa. Ya bukan bagi kabinet, bagi rezim," jelasnya.

Bagi Sodik, pertimbangan tidak bergabung dengan pemerintah adalah penolakan oleh para pendukung di akar rumput. Ditambah ada perbedaan visi antara Prabowo dan Jokowi. Terutama visi di bidang ekonomi.

"Ya salah satu pertimbangan (faktor pendukung). Tapi yang lebih mendasar sosl visi. Kami pada visi ini agak beda," kata Sodik.

"Pak Prabowo kan gitu kita ingin jaga kedaulatan ekonomi. kita berkolaborasi dengan asing oke. Tapi jangan membuat mereka kemudian sangat menguasai kita," jelasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/