Soal Insiden di India, Dubes: India dan Indonesia Mengakui Bhineka Tunggal Ika
"Semuanya dalam keadaan damai," kata Rawat usai menemui Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Mahfud MD) di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Jumat (28/2/2020).
Pernyataan Rawat, merujuk pada beredarnya kabar konflik di News Delhi, India yang mengakibatkan munculnya korban dari kalangan umat Islam di India.
Rawat meminta, agar media di Indonesia merujuk pada keterangan resmi Kementerian Dalam Negeri India terkait dengan konflik di New Delhi, India, tersebut.
Ia juga meminta media di Indonesia tidak percaya pada berita palsu yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan untuk menghancurkan jalinan kemajemukan di India.
"Ada keterangan resmi dari Kementerian Dalam Negeri kami untuk anda rujuk. Dan tentunya kami menyarankan kepada sahabat-sahabat kami untuk tidak percaya pada berita palsu yang disesatkan kepentingan pribadi yang mencoba mengganggu jalinan kemajemukan negara kami," kata Rawat.
"Sebagaimana kita tahu," kata Rawat, "India dan Indonesia meyakini Bhineka Tunggal Ika yang menjadi landasan bersama. Dan banyak kepentingan pribadi dan kelompok yang ingin menghancurkan jalinan tersebut,".
"Karena jika satu jalinan tersebut hilang, maka tidak ada India, tidak ada Indonesia. Karena itu, sahabat saya, saya menyampaikan kepada Anda untuk sangat berhati-hati dan tidak percaya pada berita palsu," kata Rawat.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | GoNews Group, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta |