Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
23 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
3
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
22 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
4
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
5
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
22 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
6
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Wajar Jokowi Ngamuk, Pengamat: Banyak Menteri Tiarap

Wajar Jokowi Ngamuk, Pengamat: Banyak Menteri Tiarap
Ilustrasi. (Net)
Senin, 29 Juni 2020 16:05 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo emosi kepada para menteri dan pimpinan lembaga negara lainnya lantaran dinilai tidak maksimal bekerja di tengah pandemik Covid-19.

Jokowi marah saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni lalu. Namun, video rekaman Jokowi marah tersebut baru diunggah Sekretariat Presiden melalui akun YouTube pada Minggu (28/6) atau selang 10 hari.

Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran cukup memaklumi kemarahan mantan Walikota Solo itu.

"Persoalan yang dihadapi oleh negara dan masyarakat itu bersifat multi dimensi sehingga butuh strategi, kebijakan dan menteri yang punya kemampuan dan siap bekerja secara extra-ordinary," ungkapnya, Senin (29/6).

Menurut Andi, saat ini Indonesia tengah mengalami banyak permasalahan. Diantaranya ekonomi anjlok, pengangguran meninggi, kurva Covid-19 semakin meningkat, distorsi proses pembelajaran di semua level pendidikan dan kemiskinan yang semakin melebar.

Tidak hanya itu, lanjutnya, masih banyak lagi masalah yang sedang dan akan memangsa bangsa ini. Disisi lain, tidak terlihat terobosan yang cerdas dan cepat dari pemerintah merespons persoalan tersebut.

"Menteri-menteri umumnya tiarap, pun yang tampil terbilang dengan jari, itupun tidak dalam kerangka menawarkan solusi cerdas dalam menyelesaikan persoalan," katanya.

Untuk itu, Andi menyarankan agar Presiden Jokowi secepatnya mereshuffle pembantunya dan membuat platform pembangunan New Normal.

"Ini (perlu reshuffle) jika presiden menginginkan perubahan dan tidak sekedar basa basi," tegasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/