Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
21 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
19 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
21 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
21 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
21 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
18 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Internasional

Ribuan Orang Demo Tolak Pakai Masker dan Vaksinasi bagi Anak Sekolah

Ribuan Orang Demo Tolak Pakai Masker dan Vaksinasi bagi Anak Sekolah
Demonstrasi antimasker dan antivaksin di Kota Roma, Italia, Sabtu (5/9/2020). (afp/inews.id)
Minggu, 06 September 2020 21:37 WIB

ROMA - Ribuan orang melakukan demo di Kota Roma, Italia, Sabtu (568/2020). Mereka menolak kewajiban memakai masker dan pemberian vaksinasi terhadap anak sekolah.

Dikutip dari inews.id yang melansir AFP, massa demonstran pada akhir pekan ini antara lain terdiri atas para aktivis antivaksin dan pendukung teori konspirasi.

''Jangan ada masker, jangan ada jarak sosial,'' demikian arti ungkapan yang tertera di sebuah spanduk yang diusung para pengunjuk rasa.

Sementara, pada alat peraga lainnya, tertulis kalimat-kalimat seperti ''Kebebasan pribadi tidak bisa diganggu gugat'' dan; ''Hidup kebebasan!''

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, menanggapi dingin gerakan protes semacam itu. Dia pun meminta para penolak masker dan vaksin untuk menyudahi aksi-aksi mereka.

''Ada lebih dari 274.000 orang yang sakit dan 35.000 meninggal (akibat Covid-19), titik!'' ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah saat ini tidak akan menerapkan penguncian (lockdown) atau karantina untuk keduakalinya. Kendati demikian, langkah semacam itu bisa saja yang dilakukan pada tempat-tempat tertentu jika diperlukan.

Lebih 35.500 orang meninggal akibat wabah Covid-19 di Italia—salah satu negara pertama di Eropa yang terkena dampak paling buruk oleh virus asal China itu. Sejauhi ini, hampir 276.000 kasus infeksi virus corona telah dikonfirmasi di negeri pizza itu.***

Editor:hasan b
Sumber:inews.id
Kategori:Internasional, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/