Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
24 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
12 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
2 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
1 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Nasional

'International Women's Day', Nukila Dorong Penguatan Peran Perempuan sebagai Pemimpin di Berbagai Bidang

International Womens Day, Nukila Dorong Penguatan Peran Perempuan sebagai Pemimpin di Berbagai Bidang
Aktivis perempuan, Nukila Evanty saat menjadi pembicara dalam webinar Tren Pemimpin Perempuan, Potensi dan Tantangan pada 8 Maret 2021. (gambar: ist.)
Kamis, 11 Maret 2021 16:22 WIB
JAKARTA - Sekelompok aktivis dan tokoh perempuan memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) dengan menggelar webinar bertajuk Tren Pemimpin Perempuan, Potensi dan Tantangan pada 8 Maret 2021.

Diskusi yang turut menghadirkan aktivis perempuan dari WWG (Women Working Group) dan AWID (Association for Women Rights in Development), Nukila Evanty itu, menghasilkan kesimpulan bahwa telah ada beberapa kebijakan afirmatif untuk menjamin hak perempuan namun belum ada implementasi yang optimal. Kesimpulan ini juga berujung kesepakatan bahwa perlu ada penguatan pendidikan politik bagi perempuan dan civic education, proses rekrutmen politik harus obyektif, penguatan kemitraan perempuan dan laki-laki (sisterhood brotherhood partnership), serta penguatan kesadaran bahwa perempuan sama dengan laki-laki dan setara untuk memimpin.

Pernyataan tertulis yang dikutip GoNews.co pada Kamis (11/3/2021), merinci bahwa bambatan pemimpin perempuan diantaranya muncul dari kelompok perempuan sendiri atau pesimistis dari perempuan itu sendiri (women not supporting women). Kata Nukila, hambatan ini muncul dari kelompok perempuan yang masih menganggap bahwa perempuan harus mematuhi kodratnya di bawah laki-laki.

Hambatan lainnya, lanjut Nukila, adalah budaya patriarki (laki-laki itu gagah, pantas memimpin, dunia politik dan organisasi adalah dunia maskulin). Nukila memaparkan, kelompok patriarki berpandangan bahwa tak pantas perempuan memimpin.

"Kelompok patriarki menggunakan beberapa dalil mereka sendiri, adanya stereotyping bahwa perempuan itu lemah, sensitif, subordinatif. Belum lagi kekerasan seksual dan bullying yang dihadapi perempuan dalam proses pencalonannya dan kampanye sebagai pemimpin," kata Nukila.

Sejalan dengan kesimpulan dan kesepakatan tersebut, Nukila juga menuturkan bahwa dirinya kini tengah mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Alumni FH Undip (Fakultas Hukum Universitas Diponegoro).

Lebih jauh, Nukila menyatakan apresiasi dan dorongan berbagai elemen bangsa dalam penguatan peran perempuan dan pemenuhan hak-hak perempuan di berbagai bidang. Tak terkecuali misalnya, melalui perundangan.

"Karenanya kita bangga beberapa perempuan Indonesia telah menjadi menjadi, bahkan Ketua DPR RI kita saat ini kan perempuan. Saya optimis, di kepemimpinan Ibu Puan Maharani saat ini berbagai regulasi yang terkait dengan perempuan seperti RUU PKS, RUU PPRT, dan RUU Masyarakat Hukum Adat bisa disahkan sebagai bentuk keberpihakan kepada perempuan," kata Nukila.

Turut hadir dalam webinar tersebut, aktivis perempuan lainnya yakni, Inung Nur Syarifah, Siti Rahma Mary Herwati dan Syanaz Nadia W.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/