Kurang Jam Terbang Ganjal Vika Melangkah ke Final

TOKYO - Langkah petembak putri masa depan Indonesia, Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba terganjal di babak kualifikasi nomor 10 M Air Rifle Putri cabang olahraga menembak Olimpiade 2020 Tokyo yang digelar di Asaka Shooting Range Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021).

Tampil di nomor spesialisanya itu, Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba yang lebih senang dengan panggilan akrab Vika bukan Fika itu hanya menempati peringkat ke-35 dengan mencatat total skor 622 dari enam seri yang sekaligus mengganjalnya ke semifinal.
Catatan skor yang diraih Vika ini di bawah hasil yang dicapai pada Kejuaraan Menembak Asia 2019 Qatar. Pada event yang juga ajang kualifikasi Olimpiade itu, Vika yang ditangani pelatih asal Iran, Ebrahim Inanloushaviklo meraih total skor 625,4 dan memastikan tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo.

"Di kualifikasi sudah berjalan dan lancar. Tapi, ini kan Olimpiade pertama dan saya harus belajar jadi memang harus cari pengalaman. Tampil di Olimpiade ini ibaratnya memulai semuanya dari nol, apalagi ini nomor pertama yang aku juga mainkan di Olimpiade," kata Vika.

Hasil kurang maksimal yang diraih gadis kelahiran Depok, Jawa Barat, 27 Mei 2001 itu diakui Sekjen PB Perbakin, Firtian Judiswandinata. Penyebabnya, kata Firtian Judiswandinata, mental, konsentrasi, kejelian dan cepat mengambil keputusan belum benar-benar terbentuk dalam diri Vika yang masih berusia muda saat menghadapi petembak kaliber dunia yang tampil di Olimpiade 2020 Tokyo.

"Vika itu punya potensi besar untuk bisa meraih prestasi di Olimpiade 2024 Paris. Makanya, kita harus menambah jam terbangnya ke depan untuk bisa lebih berprestai di Olimpiade 2024 Paris. Karena, hanya lewat pengalaman bertanding internasional lebih banyak lah mental, konsentrasi, kejelian dan cepat ambil keputusan bisa terbentuk dalam diri Vika," jelasnya.

"Selain itu, kita juga harus mengupdate kelengkapan peralatan dan juga membuat program pembinaan yang sustainable," tambahnya.

Keyakinan Vika bisa mencapai prestasi di ajang event internasional juga disampaikan pelatih Ebrahim Inanloy (Iran). Bahkan, ia menyebut anak latihnya mampu menjadi bintang masa depan. Itu sebabnya, ia berencana mempersiapkan Fika agar bisa tampil di event-event besar macam Asian Games dan World Cup. Dengan pengalaman yang banyak, Fika bisa kian matang.

“Event besar macam Olimpiade ini pressure memang tinggi. Vika menghadapi pesaing yang kaya pengalaman dan ada yang juara dunia. Selain teknis, ia butuh kekuatan mental. Di cabang menembak, faktor psikologis sangat besar dan 80 persen tergantung pada atlet," papar Inanloy.

Di Olimpiade 2020 Tokyo, Vika yang tercatat sebagai petembak Indonesia pertama yang lolos melalui babak kualifikasi masih akan tampil di nomor 50 M Air Rifle Three Position Putri yang dijadwalkan, Senin, 26 Juli mendatang. ***