DPR Minta Sosilasasi Edukasi Cacar Monyet Dimasifkan
"Belajar dari pengalaman kita menghadapi Covid-19, Indonesia harus siaga terhadap penyakit Cacar Monyet atau monkeypox," kata Puan sebagaimana dikutip GoNEWS.co.
Baca Juga: Cacar Monyet Terindentifikasi di 12 Negara
Baca Juga: TNI Tangkap 6 Orang Diduga Intel Asing, DPR: Memalukan
WHO menyebut sudah ada sekitar 16.000 kasus yang dikonfirmasi di 75 negara, meskipun sebagian besar kasus berasal dari Eropa dengan 5 kematian terjadi di Afrika. Puan mendorong Pemerintah untuk mengantisipasi masuknya penyakit yang disebabkan oleh Monkeypox virus (MPXV) tersebut.
"Masifkan sosialisasi mengenai penyakit ini, termasuk perbanyak edukasi kepada masyarakat tentang Cacar Monyet untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap monkeypox," ucap Puan.
Baca Juga: DPR: Pemerintah Jangan Gegabah Cabut DMO dan DPO Minyak Goreng
Baca Juga: DPR Dukung Langkah Zulhas Patok Harga TBS Jadi Rp 2.000/kg
Lebih lanjut, Puan meminta Pemerintah melakukan deteksi dini menyusul Cacar Monyet telah dideklarasikan sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Ia memuji langkah Pemerintah menyiapkan 2 laboratorium sebagai upaya deteksi dini monkeypox.
"Pastikan fasilitas kesehatan sudah siap menghadapi penyakit ini. Tenaga medis pun juga perlu diingatkan untuk peka terhadap potensi pasien Cacar Monyet yang menyerang warga," imbau Puan.
Baca Juga: Begini Aksi Heroik Anggota DPR Selamatkan Korban Kecelakaan Tol Cipali
Baca Juga: DPR RI Dukung KPPU Lawan Kartel Minyak Goreng
Mantan Menko PMK itu menilai kesiapsiagaan Pemerintah menghadapi Cacar Monyet dapat meredam keresahan masyarakat. Puan menegaskan, DPR akan terus mengawal persiapan Pemerintah dalam mengantisipasi Cacar Monyet.
"DPR melalui Komisi IX khususnya, akan ikut memastikan Pemerintah sudah siap apabila Cacar Monyet masuk ke Tanah Air dan bagaimana skenario yang akan dilakukan terhadap kemungkinan terburuk akibat penyakit ini," tuturnya.
Baca Juga: Harga Migor Curah di Sumatera Tak Sesuai HET, Ini Desakan DPR RI ke Pemerintah
Virus Cacar Monyet diketahui dapat menular lewat kontak dekat dengan orang lain yang terinfeksi, hewan yang terjangkit, atau bahkan yang terkontaminasi virus. Pada penularan antarmanusia, Cacar Monyet menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak fisik dekat.
"Untuk menghindari penularan, kita harus semakin menyadari untuk menerapkan gaya hidup sehat. Termasuk tidak menggunakan barang pribadi bersamaan dengan orang lain seperti handuk dan alat makan," ungkap Puan.
Baca Juga: Giliran Wakil Ketua Komisi X DPR RI Bicara Soal Kemenpora Raih Hattrick WTP dari BPK
Baca Juga: Anggota DPR Dorong Promosi Pantai Istambul Demak
Apabila mengalami demam bersamaan dengan sakit kepala hebat, pembengkakan anggota tubuh, sakit punggung, nyeri otot, kelesuan, ruam dan lesu, masyarakat diminta untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan.
Puan juga mengingatkan Cacar Monyet juga bisa menular dari ibu hamil ke janinnya, atau dari orangtua ke anak selama masa kehamilan atau setelah kelahiran melalui kontak kulit dengan kulit.
Baca Juga: DPR Dorong Sinergitas Penanganan Kemiskinan
Baca Juga: Kemenpora Hattrick WTP, Komisi X DPR: Menpora Amali Berhasil Perbaiki Tata Kelola Birokrasi
"Inilah pentingnya Rancangan Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) untuk memastikan jaminan kesehatan kepada ibu dan anak dilakukan secara terpadu," tegasnya.
Puan pun mendorong Pemerintah terus mengembangkan kerja sama dengan negara-negara sahabat sebagai tindakan pencegahan.
Baca Juga: Hentikan Pengiriman PMI ke Malayasia, Komisi I DPR: Keputusan Pemerintah Sudah Tepat
"Utamanya dalam hal penyediaan vaksin Cacar Monyet, karena WHO telah merekomendasikan agar negara-negara menerapkan respons terkoordinasi, termasuk mempercepat penelitian vaksin, terapi dan alat lainnya," tutup Puan.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Nasional, DPR RI, DKI Jakarta |