Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
20 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
21 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
20 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
19 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
20 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
17 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong

Polwan Berhijab Ditangkap di Bandara Juanda, Diduga Terindikasi Paham Radikal

Polwan Berhijab Ditangkap di Bandara Juanda, Diduga Terindikasi Paham Radikal
Polwan yang diduga terindikasi paham radikal ditangkap polisi di Bandara Juanda. (kumparan.com)
Senin, 27 Mei 2019 04:49 WIB
SURABAYA - Seorang polisi wanita (Polwan) agggota Polda Maluku Utara ditangkap aparat Polda Jatim di Bandara Juanda, Surabaya, Jatim, Ahad (26/5/2019).

Dikutip dari kumparan.com, Polwan berjilbab tersebut ditangkap karena diduga terindikasi paham radikal.

''Ya, benar,'' kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Barung Mangera saat dikonfirmasi, Minggu (26/5).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku tercatat sebagai anggota Polda Maluku Utara. Barung menyebut, saat ini pelaku tengah diamankan di Polda Jatim untuk diperiksa.

''Iya saya membenarkan itu (Polwan), bekerja sama dengan Polsek (Sedati) kemudian diberikan ke Polda Jatim. Sekarang Polda Malut sedang dalam perjalanan untuk mengambil anggota itu,'' ujarnya.

Barung menjelaskan, pelaku yang bernama Nesti Ode Salimi itu menggunakan identitas palsu bernama Arfila M Said. Ia diketahui berangkat dari Maluku sekitar pukul 09.00 WIB dan tiba di Bandara Juanda pada pukul 13.00 WIB.

''Petugas protokol bandara telah menerima perintah tentang adanya penumpang yang diduga terkena paham radikalisme,'' ujarnya.

Saat ditanya, pelaku mengaku datang ke Surabaya untuk berlibur. Selain itu, ia juga mengaku memiliki kerabat di Sidoarjo. "Mengaku akan belanja di Surabaya dan mengaku mempunyai keluarga di Porong, Sidoarjo,'' jelas Barung. ***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/