Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadiah Ramadan Milo Untuk Suporter Persis Solo
2
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
PSIS Tetap Optimistis Ke Championship Series
3
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asia Road Race Championship 2025
4
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
Olahraga
18 jam yang lalu
PERBASI Gelar Seleknas untuk Bentuk Timnas Basket 5on5 Putri U-18 di Bali
5
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
Olahraga
19 jam yang lalu
Jordi, Elkan dan Yance Absen di Laga Lawan Vietnam
6
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan
Umum
16 jam yang lalu
Lala Widy Laris, Sebulan Penuh Main di Pesbukers Ramadan

Orang Pendek Lebih Berisiko Diabetes, Begini Penjelasan Ilmuwan

Orang Pendek Lebih Berisiko Diabetes, Begini Penjelasan Ilmuwan
Ilustrasi. (int)
Minggu, 22 September 2019 14:36 WIB
PEKANBARU - Bagi Anda yang memiliki tubuh kurang tinggi harus lebih disiplin menghindari makanan dan kebiasaan yang berpotesi memicu penyakit diabetes. Sebab, menurut hasil penelitian, orang pendek lebih berisiko terkena diabetes dibanding orang bertubuh tinggi.

Dikutip dari merdeka.com yang melansir dari Japan Today, menurut hasil penelitian, diketahui bahwa orang pendek memiliki risiko lebih besar mengidap diabetes tipe-2.

Setiap tambahan tinggi 10 centimeter bisa menurunkan risiko diabetes hingga 41 persen pada pria. Sedangkan pada wanita, jumlahnya bisa menurun hingga 33 persen.

Penelitian ini telah diterbitkan pada jurnal kesehatan Diabetologia. Penelitian dilakukan terhadap sekitar 16.600 wanita dan 11.000 pria dengan usia antara 40 hingga 65 tahun di Postdam, Jerman selama 1994 hingga 1998.

Tingginya Kandungan Lemak dalam Hati

Tingginya risiko kesehatan pada orang yang lebih pendek ini dihubungkan dengan lebih tingginya kandungan lemak pada hati seseorang. Selain pada diabetes, hal ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, serta diabetes.

Diketahui juga bahwa sensitivitas insulin serta fungsi sel spesial pada pankreas juga terpengaruh hal ini. Orang yang lebih tinggi diketahui memiliki fungsi lebih tinggi mengenai hal ini.

''Observasi ini menguatkan pemahaman bahwa tinggi badan merupakan penanda prediktif yang berguna bagi risiko diabetes,'' tulis ilmuwan yang melakukan penelitian.

Berhubungan dengan Diabetes Tipe-2

Penyakit diabetes pada saat ini dibagi menjadi dua jenis yaitu tipe-1 dan tipe-2. Pada orang yang memiliki badan pendek, risiko diabetes tipe-2 yang mereka miliki lebih tinggi dibanding orang yang memiliki badan lebih tinggi.

Diabetes tipe-1 biasanya mulai didiagnosis sejak masih anak-anak dan mencakup 10 persen dari kasus. Hal ini terjadi karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin, hormon yang membantu mengatur tingkat gula darah.

Pada diabetes tipe-2, tubuh seseorang bisa memproduksi insulin namun dalam jumlah yang tak cukup. Hal ini membuat glukosa bertahan dalam darah seseorang.

Diabetes berhubungan dengan obesitas dan seiring waktu bisa berujung kebutaan, masalah ginjal, penyakit jantung, atau stroke. Pada sejumlah kasus akut hal ini bisa menyebabkan amputasi lengan dan kaki.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwww