Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
14 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
13 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
12 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
15 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
12 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris

Menyusui Bayi Hingga Usia 6 Bulan Bisa Kurangi Risiko Diabetes

Menyusui Bayi Hingga Usia 6 Bulan Bisa Kurangi Risiko Diabetes
Ilustrasi ibu menyusui. (int)
Kamis, 18 Januari 2018 09:56 WIB
JAKARTA - Hasil penelitian membuktikan bahwa menyusui bayi hingga berusia enam bulan bisa mengurangi risiko diabetes bagi sang ibu. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) Internal Medicine.

Dikutip dari kompas.com, dalam penelitian tersebut, para peneliti merekrut lebih dari 1.200 perempuan kulit putih dan dari etnis Afrika-Amerika.

''Kami menemukan hubungan yang sangat kuat antara durasi menyusui dengan penurunan risiko diabetes, bahkan setelah memperhitungkan semuan faktor risiko,'' ungkap Erica Gunderson, penulis utama penelitian ini dikutip dari AFP, Rabu (17/01/2018).

Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita yang menyusui selama 6 bulan atau lebih mengalami penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 47 persen jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui sama sekali.

Sedangkan bagi wanita yang menyusui selama 6 bulan atau kurang, penurunan diabetes yang tercatat adalah 25 persen.

Para peneliti menyebut bahwa menyusui dapat melepaskan efek perlindungan melalui hormon yang bekerja di pankreas. Hal inilah yang mengendalikan kadar insulin dan gula dalam darah.

''Kejadian diabetes menurun dalam sebuah penilaian seiring dengan durasi menyusui, terlepas dari ras, diabetes gestasional (diabetes yang dialami ibu hamil), gaya hidup, ukuran tubuh, dan risiko metabolik lainnya yang diukur selama kehamilan, yang meyiratkan kemungkinan bahwa mekanisme dasarnya bersifat biologis,'' kata Gunderson yang merupakan peneliti senior di Kaiser Permanente Division of Research, California.

Pada penelitian sebelumnya, kaitan antara menyusui dengan penurunan  risiko diabetes belum terbukti. Hal ini ditegaskan oleh Dr Tracy Flanagan, MD.

''Kami telah lama mengetahui bahwa menyusui memiliki banyak manfaat baik untuk ibu dan bayi, namun bukti sebelumnya hanya menunjukkan efek lemah pada penyakit kronis wanita,'' ungkap Flanagan yang merupakan direktur kesehatan wanita untuk Kaiser Permanente dikutip dari The Telegraph, Selasa (16/01/2018).

''Sekarang kita melihat perlindungan yang jauh lebih kuat dari penelitian baru ini yang menunjukkan bahwa ibu yang menyusui selama berbulan-bulan setelah melahirkan dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga satu setengah kali saat mereka bertambah tua,'' imbuhnya.

Flanagan juga menyarankan bahwa tenaga medis perlu membuat kebijakan untuk mendukung wanita menyusui selama mungkin. Hal ini juga didukung oleh badan amal kanker dunia.

''Kami juga merekomendaskan (ibu) untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan sebelum menambahkan cairan dan makanan lain,'' Ungkap Susannah Brown, Manajer program ilmu pengetahuan senior di Badan Riset Kanker Dunia.

''Penelitian kami menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara oleh ibu dengan menurunkan kadar beberapa hormon terkait kanker di tubuh,'' sambungnya.

''Bayi yang disusui juga cenderung tidak mengalami kegemukan di kemudian hari, mengurangi risiko kanker juga di masa depan,'' kata Brown lagi.***

Editor:hasan b
Sumber:kompas.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/